BANJARBARU – Dari target tahun 2022 sebesar Rp 2 miliar, saat ini Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Bauntung Kota Banjarbaru sudah mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,76 milyar.
Kepala UPT Pasar Bauntung, Adi Royan mengatakan pemasukan PAD tersebut adalah hasil dari retribusi pasar secara masif dan teratur kepada para pedagang dan dari sektor penggunaan lahan kosong.
“Ditargetkan pada akhir tahun Desember 2022 nanti kami bisa menariki retribusi sebanyak Rp 300-400 juta, sehingga PAD yang di sumbangkan Pasar Bauntung mencapai Rp 2 miliar,” ujar Adi Royan kepada jejakrekam.com.
Adapun per awal November 2022 perolehan retribusi pedagang pasar sewa toko di Pasar Bauntung Banjarbaru mencapai Rp 1.708.548.000 Miliar, sementara untuk sewa tanah sebesar Rp 16.192.500, dan pelayanan sebesar Rp 43.650.000
Adi menuturkan penagihan sewa toko maupun retribusi pasar juga telah dilakujan berbagai upaya termasuk untuk melakukan penertiban retribusi terhutang di Pasar Bauntung yang lama.
“Para pedagang di sini kan merupakan relokasi dari pedagang Pasar Bauntung yang lama. Karena itu kami melakukan penertiban secara humanis dan persuasif dan meminta kerjasama kepada seluruh pedagang Pasar Bauntung agar akhir tahun sisa retribusi yang masih terhutang dapat dibayarkan segera ke UPT Pasar Bauntung,” ucap Adi Royan.
Karena menurutnya dari seluruh kewajiban pemasukan PAD bahwa retribusi sewa toko yang akan digenjot, langkah tersebut bertujuan agar tidak adanya hutang retribusi dari pedangang di Pasar Bauntung. “Insyallah kami optimis bakal capai target PAD di akhir tahun 2022 nanti,” tuntasnya. jjr
