Minggu, Juli 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik

by matabanua
8 November 2022
in Opini
0
D:\2022\November 2022\9 November 2022\8\8\Muhammad Qasim 1.jpg
Oleh : Muhammad Qasim, S.Pdi ( SDN 1 Kota Pagatan Kab. Tanah Bumbu)

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, karena memiliki beranekaragam budaya, agama, adat istiadat, ras, bahasa dan suku. Kemajemukan terwujud di Indonesia dalam berbagai segi kehidupan bangsa Indonesia. Kebudayaan di dunia ini muncul secara beragam, dan masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Keragaman budaya tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, agama, dan kemajuan teknologi dan informasi. Seiring kemajuan teknologi dan informasi tersebut, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Berdasarkan adanya perbedaan dapat diatasi dengan ilmu pendidikan keagamaan dan bimbingan yang baik pada anak dengan bekal bimbingan keagamaan dapat diberikan baik di masyarakat, sekolah, maupun keluarga serta orang tua juga berperan penting untuk melakukan tugas mendidik anak, dengan adanya pendidikan perlu dilakukan proses pendidikan sejak dini.

Pendidikan yang diberikan oleh orang tua di rumah sangat berperan penting bagi pembentukan karakter anak. Jika orang tua tidak membekali ilmu agama sebagai fondasi sejak dini, maka anak akan cepat terpengaruh oleh pergaulan yang dapat menyimpang dalam kekerasan dan memiliki sifat egois yang berujung pada perkelahian terhadap orang lain. Terhadap pemeluk Islam sendiri peraturan Islam sesungguhnya terdapat toleransi. Karena Islam adalah agama fitroh, sesuai dengan naluri, maka inti ajaran Islam memang amat ringan. Agama menurut keyakinan penganutnya merupakan jalan yang menyelamatkan kehidupan manusia.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Menuju Negeri Bersih dan Berdaya

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\Nur Alfa Rahmah.jpg

Indonesia Darurat Perundungan Anak: Mencari Solusi Sistemik

10 Juli 2025
Load More

Ilmu agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia, dan sangatlah dibutuhkan bagi kehidupan manusia, pada dasarnya agama adalah sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun di kala duka. Agama juga mengajarkan pada keharmonisan, kedamaian, kerukunana, saling menghormati, menjunjung kebersamaan dan lain sebagainya. Agama tidak mengenal perbedaan antara ruang privat dan ruang publik karena agama bukanlah sesuatau yang fungsional, yang hanya ada apabila diperlakukan, tetapi eksistensial, erat menyatu padu dengan seluruh keberanian dan hidup seseorang. Oleh karena itu sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 29 (ayat 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai tugas yang cukup urgen dalam menginternalisasikan moral yang bernilai Islam supaya dalam keseharianya peserta didik mampu menunjukan perilaku yang berakhlak mulia. Guru agama Islam merupakan pendidik yang mempunyai tanggung jawab dalam membentuk karakter kepribadian Islam anak didik, serta bertanggung jawab terhadap Allah swt, untuk itu tugas seorang guru adalah mengajarkan Ilmu Pengetahuan Islam, menanamkan keimanan dalam jiwa anak, mendidik anak agar taat menjalankan agama, mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia dan luhur. Guru Pendidikan Agama Islam sebagai ujung tombak pendidikan agama mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.

Dengan demikian guru agama Islam adalah orang yang professional mengajar materi

pendidikan agama Islam, medidik, melatih dan membimbing serta menanamkan sikap hidup yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang telah ditetapkan yakni menjadi insan yang berkepribadian baik, mempunyai pengetahuan yang luas terutama masalah agama. Dalam istilah pendidikan agama Islam, ada dua istilah kunci yaitu pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam. Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam, kemudian pendidikan Agama Islam adalah proses penyampaian materi dan pengalaman belajar atau penanaman nilai ajaran Islam sebagaimana yang tersusun secara sistematis dalam ilmu-ilmu keislaman kepada peserta didik yang beragama Islam Pendidikan Agama Islam lebih menekankan pada pembenahan perilaku, baik bagi dirinya sendri maupun orang lain.

Jadi dalam proses pembelajaranya tidak hanya bersifat teoritis saja tetapi juga praktis, yang mana ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Karena ajaran Islam berisi tentang ajaran sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama. Indonesia merupakan contoh kongkrit negara yang memiliki agama multireligius. Nilai-nilai karakter dalam kaitanya dengan pendidikan agama Islam idealnya mampu mencegah semangat ekslusivisme. Pelajaran agama yang bersifat doktriner, eksklusif dan kurang menyentuh aspek moralitas sudah tentu tidak releven dengan masyrakat Indonesia yang multikultur. Selain hanya cenderung penekananya pada aspek kongnitif saja, juga dapat menimbulkan penafsiran negative dari umat lain.

Oleh karena itu perlu ada kesadaran peserta didik dalam bersikap toleransi di sekolah melalui pendidikan agama. Terjadinya konflik sosial yang berlindung di bawah bendera agama atau mengatasnamakan kepentingan agama bukan merupakan justifikasi dari doktrin agama, karena setiap agama mengajarkan kepada umatnya sikap toleransi dan menghormati sesama, sehingga kita sebagai umat beragama diharapkan bisa membangun sebuah tradisi wacana keagamaan yang menghargai keberadaan agama lain, dan bisa menghadirkan wacana agama yang toleransi serta transformatif. Guru pendidikan agama Islam (PAI) sebagai seorang pengajar, dituntut untuk mempersiapkan bahan ajar sebelum masuk mengajar di kelas agar pembelajaran nanti berjalan dengan baik serta peserta didik mudah memahami pelajaran yang di sampaikan para guru yang diikuti oleh peserta didik dapat lebih baik dan membuat peserta didik lebih aktif dan fokus dalam pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) sehingga hasil yang diharapkan dari pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) dapat memberikan pengaruh yang positif dan dapat memebrikan nilai karakter terhadap perkembangan peserta didik secara optimal, baik fisik maupun psikis.

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Guru merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Berdasarkan Standar Nasional Kependidikan, guru harus memiliki persiapan sebelum melakukan sebuah proses pembelajaran, ada beberapa perangkat pembelajan yg harus di persiapkan yang pertama, persiapan atau Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan peserta didik saja, akan tetapi guru dan peserta didik secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini adalah perubahan perilaku peserta didik yang mencerminkan nilai karakter yang baik.

 

 

Tags: Kab. Tanah BumbuMuhammad QasimPAIPendidikan Agama IslamSDN 1 Kota Pagatan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA