
BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin khususnya Komisi III menghendaki setiap proyek fisik dari PUPR ataupun dinas lain dipasangi CCTV. Kamera pengintai itu berfungsi sebagai pengawasan dan memantau progress dari pelaksanaan proyek.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Hilyah Aulia mengatakan, perlunya memasang CCTV di titik lokasi proyek agar lebih mudah dalam pengawasan.
“Kalau ada CCTV, setiap hari bisa dipantau dari kejauhan sehingga kitapun tahu sampai mana progress pembangunannya, “ujar Hilyah Aulia, di sela-sela pemantauan lapangan terhadap progress pembangunan jembatan Sulawesi, Selasa (1/11).
Menurutnya, jika bercermin dari pengalaman bahwa pembangunan fisik dengan tempo waktu terbatas harusnya terus terpantau. “Seperti jembatan Sulawesi yang deadlinenya akhir tahun ini, jadi kita pun harus terus pantau dan suport agar bisa mengejar waktu yang sudah dijanjikan dalam kontrak kerja,” tuturnya.
Mengingat kejadian yang menimbulkan korban jiwa baru-baru ini, pihaknya berharap PUPR juga lebih berhati-hati dalam memperkerjakan pekerja.
Sementara, Kabid Jalan dan Jembatan PUPR, Dedi Hamdani, mengungkap rasa optimis bahwa pekerjaan penyelesaian proyek jembatan Sulawesi dapat selesai sesuai deadline waktu. “Asal tidak ada kendala lagi, baik cuaca maupun pengiriman alat dan material saya optimis dapat terselesaikan, “ujarnya.
Menurutnya, pekerjaan pembangunan jembatan Sulawesi sudah mencapai 70 persen sehingga sisa dua bulan tersebut diyakinkannya dapat terkejar. “Jikapun ada keterlambatan, kontraktor juga bersedia memenuhi janji kontraknya dan finalty, “katanya.
Secara umum kami berusaha memenuhi SOP serta memenuhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Ia juga berjanji akan melengkapi pekerjaan proyeknya dengan memasang CCTV untuk memudahkan pengawasan. via