BANJARMASIN – Banyak masukan bahkan keluhan diungkapkan warga pada penelaahan dan penyerapan aspirasi masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Barat. Mulai dari keluhan kenaikan tarif ledeng, bantuan sosial dan pendidikan hingga kerusakan fisik yang tak kunjung selesai.
Anggota DPRD daerah pilihan (dapil) Banjarmasin Barat, Rinda Herliani mendapat masukan dari warganya terhadap kinerja pemerintah kota ini.
Seperti perbaikan drainase ataupun penggalian pipa yang selalu berkali -kali dilakukan bongkar pasang. “Dampak dari galian ini dikeluhkan warga, mungkin tak hanya di kecamatan sini namun di kelurahan atau kecamatan lain juga serupa, karena pekerja tak mengembalikan kondisi jalan seperti semula,” jelasnya, Jumat (14/10).
Jalan menjadi tak rata padahal sebelumnya mulus dengan semen atau aspal. Selain itu, karena pekerjaan yang asal-asalan menutup tersebut warga mengira pekerjaan belum selesai tetapi ditinggalkan begitu lama.
“Karena keluhan tersebut, nanti baik itu dinas PUPR yang ada bidang drainase serta PTAM Bandarmasih harus mengsingkronkan pekerjaannya sehingga tak sampai berkali-kali membongkar jalan,” katanya.
Belum lagi karena pekerjaan ini, pastilah menjadi tak efektif baik segi penggunaan anggaran dan waktu. “Kan jadi berkali-kali juga menganggarkan pekerjaan ini selain itu lebih banyak mengeluarkan anggaran,” tuturnya.
Selain kelurahan bekas galian lubang, keluhan penyesuaian tarif juga disampaikan. Anggota Komisi II ini memberikan penjelasan bahwa penyesuaian tarif tersebut sebagai upaya perbaikan pelayanan PTAM Bandarmasih.
“Kami memberikan pengertian bahwa penyesuaian tarif memang tak populer, tetapi kenaikan ini terjadi di seluruh PTAM Kalsel yang dilakukan untuk menyeimbangkan biaya operasional pembuatan air bersih,” tutupnya. via