Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan temuan baru ihwal tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober.
Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam menyatakan bahwa banyak pintu di Stadion Kanjuruhan yang terbuka dalam kondisi kecil, termasuk pintu 13.
“Pintu kecil harus lihat dengan serius. Kami punya video yang eksklusif, video kunci yang mengatakan bahwa pintu-pintu ini terbuka, termasuk pintu 13, tapi kecil,” ujar Anam dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/10), yangv dikutip cnnindonesia.com.
Dia menambahkan pergerakan orang terhalang di sejumlah titik pintu itu. Menurutnya, banyak yang penglihatannya terganggu dan sesak nafas di titik-titik tersebut.
Temuan lain Komnas HAM adalah motif suporter masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan. Anam bilang motif suporter hanya untuk memberi semangat kepada pemain Arema usai digebuk Persebaya dengan skor 2-3.
Selanjutnya Komnas HAM memastikan tidak ada botol minuman keras di dalam stadion. Yang ada adalah botol-botol untuk minuman sapi produksi UMKM.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya.
Tragedi itu bermula ketika aparat yang hendak menghalau massa suporter turun ke lapangan menembakkan gas air mata. Dari kesaksian dan juga video-video yang viral terlihat pula gas air mata ditembakkan ke arah tribun.
Penonton di tribun pun panik mencoba menghindar gas air mata, lalu berdesak-desakan ke pintu keluar yang terbatas. Sampai saat ini tercatat ada 132 orang tewas, dua di antaranya merupakan personel polisi.
Atas kejadian ini, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi nahas tersebut.web