
BANJARBARU – Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono membuka Rapat Koordinasi Audit Kasus Stunting (AKS) di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru, Selasa (20/9).
Acara turut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel beserta jajaran, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPMP2A) Kota Banjarbaru, Tim Pakar Audit Kasus Stunting, Puskesmas se-Kota Banjarbaru, Camat dan Lurah se-Kota Banjarbaru, serta dinas terkait.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono selaku Ketua Percepatan Penurunan Angka Stunting Kota Banjarbaru menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh elemen dalam penurunan kasus stunting ini.
Menurut Wartono, dengan adanya audit ini ia berharap segera dapat terpetakan penyebab stunting di Kota Banjarbaru, dan target penurunan kasus dapat segera tercapai.
“Mari seluruh elemen bersinergi dalam penurunan kasus stunting di Kota Banjarbaru, agar generasi penerus kita menjadi sehat tanpa stunting,” ujarnya.
Seperti yang diketahui penurunan angka stunting sudah menjadi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang menargetkan prevelensi stunting turun ke 14 persen di tahun 2024 yang sebelumnya sebesar 27,6 persen di tahun 2019.
Audit Kasus Stunting dilaksanakan untuk menentukan Rencana Tindak Lanjut dan intervensi yang diperlukan untuk menurunkan angka stunting di Kota Banjarbaru.
Dengan tujuan utama memetakan penyebab setiap kasus, dan penanggulangan dapat tepat sasaran serta efektif.
Pada audit kali ini diambil 10 kasus stunting di lokus Landasan Ulin Tengah, yang terdiri dari kasus ibu hamil, calon pengantin, ibu nifas, dan bayi dua tahun.
Kasus-kasus ini terjadi akibat kurangnya nutrisi dalam keluarga, kurang teredukasinya soal pola asuh anak serta perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS), serta kurang rutin kontrol tumbuh kembang anak di Puskesmas maupun Posyandu. ril/dio