
YOGYAKARTA – Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI Idham Holik mengklaim dan menjamin Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
Ia juga menjamin tidak ada intervensi pihak lain di luar UU Pemilu. Hal itu disampaikan guna merespons kecurigaan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahwa penyelenggaraan pesta demokrasi 2014 mendatang berpotensi tidak jujur dan adil.
“Iya, kami tidak ada intervensi. Jadi begini, pencalonan capres dan cawapres itu sepenuhnya kewenangan parpol atau gabungan parpol. Kami nanti akan memproses pencalonan tersebut sesuai asas dan prinsip penyelenggaraan pemilu,” katanya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Minggu (18/9).
Ia memastikan di kuartal pertama dari masa penyelenggaraan tahapan Pemilu serentak 2024, akan dilaksanakan berdasarkan asas luber jurdil sebagaimana amanah konstitusi bangsa Indonesia.
Ia juga menjamin pelaksanaan pemilu akan didasarkan prinsip-prinsip nilai-nilai integritas elektoral, yang menjadi esensi dari nilai-nilai demokrasi sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
“Dan KPU mempersilakan dan mengajak pemilih, stakeholder, masyarakat sipil, aktivis, dan publik Indonesia, berpartisipasi aktif di semua tahapan penyelenggaraan pemilu untuk memastikan asas dan prinsip penyelenggaraan pemilu teraktualisasi dengan baik,” ujarnya.
Idham mengingatkan, pemilih atau publik pemilu dapat melaporkan dugaan pelanggaran aturan pemilu, atau potensi kecurangan pemilu ke Bawaslu RI atau bawaslu di berbagai daerah.
Mitigasi potensi kecurangan menurutnya, adalah sebagai literasi kepemiluan pemilih agar pemilih dalam berpartisipasi rasional dan aktif, termasuk memiliki keberanian atau intensi melaporkan potensi kecurangan pemilu atau dugaan pelanggaran pemilu.
“Jadi kesimpulannya, kami akan memberikan pelayanan yang setara kepada siapapun,” ucapnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY sebelumnya menyatakan, bakal turun gunung menghadapi Pemilu 2024. Ia mengaku mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil.
Kekhawatiran itu disampaikannya kepada kader Partai Demokrat, saat menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9) lalu.
SBY juga mengklaim telah menerima informasi bahwa Pemilu 2024 mendatang akan diatur oleh ‘mereka’ dengan menetapkan hanya dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja. Namun SBY tak menyebutkan secara gamblang ‘mereka’ yang dimaksud. Ia juga curiga ada upaya menjegal Demokrat mengajukan calon presiden sendiri di 2024.
“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ujar SBY kepada kader Partai Demokrat saat Rapimnas Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Kamis (15/9). web