
MARTAPURA – Hari kedua di Provinsi Kalimantan Selatan, Dr H Arrazy Hasyim, MA atau akrab disapa Buya Arrazy melanjutkan safari dan dakwah keagamaan.
Didampingi Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, Buya Arrazy mengunjungi Desa Rantau Bujur, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Sabtu (10/9) siang.
Melihat kedatangan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel) dan Buya Arrazy, warga Rantau Bujur dan sekitarnya pun terlihat begitu antusias mengikuti kajian.
Dalam kajianya, Buya Arrazy menyampaikan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT. “Nanti di Padang Mahsyar orang yang paling banyak memuji Allah SWT akan dipanggil, orang yang banyak mengeluh tidak dipanggil,” katanya.
Buya Arrazy juga mengimbau kepada jemaah yang berhadir untuk tidak menghujat pemerintah yang telah bekerja semaksimal mungkin untuk meningkat kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Paman Birin mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Rantau Bujur karena telah berhadir untuk bersama-sama menderngarkan kajian dari Buya Arrazy.
Paman Birin mengaku senang karena dapat kembali bersilaturahmi dengan masyarakat Rantau Bujur. Sebelum menyampaikan kajian Buya Arrazy Hasyim menyempatkan silaturahmi ke Wali Kai Seran di Desa Rantau Bujur.
Buya Arrazy menyampaikan bahwa Wali Kai Seran merupakan orang yang penuh dengan rasa syukur dan tidak mencintai dunia. “Ditawarkan ini itu gak ada yang mau, tidak ada lagi cinta dunia, dunia sudah ditalak,” katanya.
Kai Seran diyakini sebagian masyarakat sebagai Wali dan tempat tinggal Kai Seran pun ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Silaturahmi ke Wali Kai Seran
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor bersama Dr H Arrazy Hasyim dan keluarga bersilaturahmi ke Wali Kai Seran di Desa Rantau Bujur, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Silaturahmi ini dalam rangkaian safari dan dakwah keagamaan Buya Arrazy di Kalimantan Selatan. Paman Birin mendampingi Buya Arrazy yang menggendong anak menuju rumah kediaman Kai Seran dan jalan menuju pun cukup jauh dari jalan utama.
Paman Birin dan Buya Arrazy dan keluarga harus berhati-hati menuju rumah Wali Kai Seran karena jalan menurun dan licin.
Pada kesempatan itu, Paman Birin menawarkan perbaikan jalan dan tempat tinggal Kai Seran agar menjadi layak huni. “Kai, ulun baiki akan lah tempat tinggal lawan menuju rumah pian ini lah,” kata Paman Birin.
Kai Seran pun menanggapi tawaran Paman Birin dengan menolak secara halus. Beliau ingin suasananya tetap seperti ini, alami.
Buya Arrazy juga menyampaikan bahwa Wali Kai Seran merupakan orang yang penuh dengan rasa syukur dan tidak mencintai dunia.
“Ditawarkan ini itu gak ada yang mau, tidak ada lagi cinta dunia, dunia sudah ditalak,” katanya.
Sementara itu, Pembakal Rantau Bujur, H Subliansyah mengatakan Kai Seran telah puluhan tahun berada di wilayahnya.
Menurut Subli, Kai Seran diyakini sebagian masyarakat sebagai Wali. Tempat tinggal Kai Seran pun ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. syh/adpim/ani