
BANJARMASIN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr HC dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) menjadikan Kota Banjarmasin menjadi kota percontohan Bapak Asuh Anak Stunting se-Indonesia.
Hal itu disampaikannya pada saat mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas Kampung Baiman di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara yang dihadiri Danrem 101 Antasari, Brigjen TNI Rudi Puruwita, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, H Ramlan.
Hasto mengatakan akseptor KB di Kota Banjarmasin sudah 60 persen dan bisa menjadi contoh oleh daerah lain, karena itu peserta KB sudah tidak masalah bagi pasangan di Kota Banjarmasin.
“Terimakasih sekali sudah dilaunching gotong royongnya menjadi bapak asuh anak stunting,” ujar Hasto disela mengujungi kampung keluarga berkualitas kampung Baiman di Kelurahan Kuin Utara Kecamatan Banjarmasin Utara, Selasa (6/9).
BKKBN selalu kejar target dengan bahu membahu mengatasi anak stunting, disini bisa menjadi percontohan karena gerakan bapak asuh anak stunting, tidak membebani terlalu berat kepada swasta seikhlasnya.
“Jika dihitung di Jawa dengan disini kalau sehari anak stunting mendapat Rp15 ribu untuk membeli telur dan ikan itu sudah cukup, jujur ikan itu lebih baik dari daging,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel, H Ramlan mengatakan bentuk intervensi Pak Walikota beserta seluruh jajaran dan Danrem 101 Antasari mengatasi percepatan penurunan stunting di Kota Banjarmasin sudah sangat baik sekali.
Potensinya cukup banyak di Kelurahan Kuin Utara ini melihat anak-anak stunting ditampilkan kondisinya juga betul-betul stunting. “Kita peduli terhadap mereka anak-anak stunting agar bisa turun di Kota Banjarmasin,” ujar Ramlan.
Kalau di Kalsel sendiri, kata Ramlan, BKKBN sudah melaunching ada 15 kampung KB yang ada program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), sebagai contoh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) saja dapat pengasuhan dari bapak asuh anak stunting.
Sementara, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengatakan Kampung Kelurga Berkualitas yang dulunya Kampung KB Kampung Baiman yang telah dicanangkan di Kota Banjarmasin sejak 2016, saat ini ada 31 buah.
Intrevensi yang dilakukan baik terkait penanganan stunting, kesehatan dan KB dilakukan dalam skup yang kecil. “Setiap tahun tanpa ada perintah BKKBN pun kampung KB dan kampung Baiman dibuka sehingga sudah ada 31 kelurahan dari 52 kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin,” ujar Ibnu.
Pelibatan perguruan tinggi (PT) dengan MoU baik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) dalam kegiatan pembianan Kampung KB dan Kampung Baiman terus dilakukan.
“Saat ini kita juga menyematkan bapak asuh anak stunting kepada Danrem dan lainnya,” jelasnya. rds/ani