BANJARBARU – Pelaksanaan vaksin booster kedua untuk tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah Kota Banjarbaru masih belum bisa dilaksanakan secara maksimal.
Hal ini diungkapkan Edi Sampana, Ahli Madya Epidemiologi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru didampingi Kabid P2P Budi Simanungkalit.
Menurut dia, belum semua tenaga kesehatan disuntik vaksin booster kedua, karena masih terkendala aplikasi PCare yang belum dapat menginput data dan ketersediaan stok booster moderna kedua di Banjarbaru masih kosong.
“Aplikasinya hanya bisa untuk moderna, sedangkan stok vaksin booster kedua moderna di Banjarbaru saat ini kami tidak ada. Sehingga menggunakan vaksin pfizer untuk Booster kedua ini, dan kendalanya adalah aplikasi belum bisa menginput untuk vaksin pfizer,” ungkap Edi saat ditemui di kantornya, Selasa (23/8), seperti dikutip jejakrekam.com.
Menyikapi hal itu, pihaknya mensiasati ketika nakes divaksin Booster kedua dengan pfizer mereka akan dicatat secara manual terlebih dahulu.
“Nanti apabila aplikasinya sudah bisa dibuka, datanya dientry supaya sertifikat vaksinnya bisa dicetak,” ucap Edi.
Edi menambahkan terkait vaksin Booster kedua atau vaksin ke empat untuk masyarakatumum akan diberikan apabila di Banjarbaru jumlah vaksin dosis ketiga sudah mencapai 50 persen.
“Saat ini vaksin Booster dosis ketiga di Banjarbaru 43,61 persen. Dari Kemenkes kalau dosis ketiga sudah mencapai 50 persen maka dosis keempat akan diberikan kepada non tenaga kesehatan,” imbuhnya. jjr