Sabtu, Mei 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

by matabanua
18 Agustus 2022
in Banjarmasin, Kotaku
0

Komisi IV Minta Dinsos Verifikasi Ulang DTKS

D:\Data\Agustus 2022\1908\5\hal 5\Sukhrowardi.jpg
SUKHROWARDI (Foto:mb/is)

 

Artikel Lainnya

D:\2025\Mei 2025\23 Mei 2025\5\hal 5\Titian di Kampung Hijau Banjarmasin.jpg

Dinas PUPR Janji Perbaiki Titian Kampung Hijau

22 Mei 2025
D:\2025\Mei 2025\23 Mei 2025\5\hal 5\Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Bupati Banjar.jpg

Menteri LH Kunjungi Bank Sampah Sekumpul

22 Mei 2025
Load More

BANJARMASIN – Banyak upaya dan program penanggulangan kemiskinan di kota Banjarmasin dilakukan pemerintah namun hal tersebut masih belum mampu menekan angka kemiskinan di kota ini.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi mengatakan, masalah kesenjangan sosial masih banyak ditemukan di lapangan terutama pada masyarakat yang tergolong miskin. Misalnya masalah kesehatan dan pendidikan yang terlihat jelas.

“Ada anaknya yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena harus menjadi tulang punggung,” katanya.

Atau ada anak yang kurang sehat sehingga tumbuh kembangnya terganggu atau disebut stunting karena keterbatasan ekonomi orangtuanya dalam memenuhi kebutuhan hidup. “Stunting itu umum disebabkan keterbatasan ekonomi orangtuanya karena sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Ketua pansus penanggulangan kemiskinan ini mengatakan bahwa penanggulangan masalah kemiskinan di Banjarmasin harusnya dikeroyok bersama-sama. Upaya pemko sudah bagus seperti mengadakan program dapur sehat untuk membantu orangtua memberikan makanan tambahan anaknya. Upaya lain yakni mendampingi anak dalam program pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Tetapi ia masih heran, angka kemiskinan belum berkurang sehingga ia meminta pemko melalui Dinas Sosial melakukan verifikasi ulang data miskin setiap tahun. “Harus dievaluasi setiap tahun kalau perlu memiliki data kemiskinan terpusat sehingga data tersebut tidak tumpang tindih yang menyebabkan Doble data miskin dari satu dinas ke dinas lain,” jelasnya.

Menurutnya, jika dilakukan verifikasi data setiap tahun maka pastilah ada perubahan data. “Mungkin saja karena anaknya sudah mendapatkan pekerjaan maka hidupnya lebih enak. Dan itu bisa dicabut dari data bantuan sosial,” katanya. via

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA