
BANJARBARU – Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin dan sang istri Hj Wury Estu Handayani mengunjungi Posyandu Kenanga Kota Banjarbaru.
Kedatangan Wapres KH Ma’ruf Amin dan isteri di posyandu yang beralamat di Jalan Gotong Royong RT 2 RW 4 Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kamis (11/8), disambut Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin dan isteri.
Kedatangan Wapres ke Kota Banjarbaru dalam rangka ingin memastikan program dan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting.
Kalimantan Selatan merupakan 12 provinsi yang menjadi prioritas penanganan stunting, dengan cara konvergen, holistik, terintegrasi serta berkualitas sehingga target prevalensi 14 persen pada tahun 2024 tercapai.

Wapres RI KH Ma’ruf Amin dalam kunjungannya menyampaikan, saat ini penanganan stunting masih berada di angka 7 persen, untuk itu dalam waktu yang singkat ini bisa menyelesaikan penanganan stunting pada tahun 2024 sudah mencapai 14 persen.
“Maka dari itu kita melakukan percepatan proses penanganan stunting. Terus berkoordinasi hingga ke bawah dan penganggaran dari nasional harus masuk APBD serta ditambah dari pihak swasta,” katanya.
Wapres mengatakan, dirinya menginginkan perusahaan turut mengambil bagian dalam penanganan stunting.
Menurutnya, di Kalimantan Selatan ini agak rumit. Biasanya angka stunting dengan kemiskinan selalu beiringan. “Namun ini tidak, Kalimantan Selatan berbeda, angka kemiskinannya rendah tetapi angka stuntingnya tinggi. Untuk itu di sini salah satu prioritas program penanangan stunting,” ujarnya.
Wapres menginginkan dalam upaya percepatan penurunan stunting, mengintegrasikan semua pendamping di daerah, baik itu dari dinas kesehatan, BKKBN, dan memfungsikan puskesmas dan posyandu agar bisa melayani dalam hal penanganan stunting.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin dalam kesempatan ini mengatakan, dengan adanya kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia di Posyandu Kenanga ini bisa membawa angin segar, semangat dan perubahan lebih baik, agar bersama-sama bisa menyingkirkan stunting di Kota Banjarbaru.
“Pecepatan penurunan stunting sesuai dengan target nasional yaitu 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Dan, hari ini Banjarbaru berada kurang lebih diangka 19 persen, jadi masih ada target sekitar 5 persen dalam waktu 2 tahun ini,” ucapnya.
Wali kota menjelaskan, untuk di Kota Banjarbaru sendiri sudah memiliki Program Basingsing, yakni Banjarbaru Singkirkan Stunting yang diketuai oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru.
“Program Basingsing ini berkolaborasi dengan PKK, Penyuluh KB, Penyuluh Kesehatan, para kader posyandu agar penanganan stunting ini sesuai progress yang kita harapkan,” kata wali kota.
Pemerintah Kota Banjarbaru akan terus menggenjot percepatan perbaikan gizi masyarakat, dalam rangka mendukung Program Nasional untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan Berkualitas.
Salah satunya, yaitu melalui intervensi yang mengacu pada Peraturan Presiden No 72/2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. ril/dio