
BANJARBARU – Kelompok Tani (Poktan) Karya Bakti menggelar panen raya padi lokal dan syukuran.
Panen raya yang diadakan di persawahan Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka, Rabu (10/8), dihadiri Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin.
Panen raya padi lokal ini sepertinya menjadi angin segar untuk mewujudkan salah satu visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, yaitu Urban Farming di Kota Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengatakan, ia mengharapkan kepada para petani tidak mengalihfungsikan lahan pertanian perkebunan menjadi wilayah perumahan maupun pabrik, agar adanya keberlangsungan lahan pertanian.
Aditya juga mengharapkan, dengan diterapkannya teknologi pertanian tentunya dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari hasil panen. Dan, pentingnya peningkatan produk berupa packaging pertanian, agar nilai jual dari produk tersebut bertambah.
“Harapan kami kedepannya para petani, para pekebun, para pemilik lahan tidak merubah ataupun mengalihfungsikan lahan pertanian perkebunan menjadi lahan perumahan, pabrik, dan lain-lain, jadi ini demi menjaga keberlangsungan pertanian dan perkebunan di kota Banjarbaru,” ujarnya.
Dengan potensi Banjarbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel yang baru sebutnya, maka akan terjadi banyak pembangunan wilayah perumahan maupun industri di berbagai wilayah di Banjarbaru. Ketersediaan bahan pangan menjadi suatu hal yang mutlak, dan salah satu potensi besarnya adalah lahan pertanian di Kecamatan Cempaka.
Kepala DKP3 Kota Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan, bentuk antisipasi atas persoalan tersebut, akan dibentuknya peraturan daerah tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami dari DKP3 akan membuat suatu peraturan daerah tentang perlindungan lahan berbasis berkelanjutan, kurang lebih 1.000 hektare,” katanya.
Abu Yajid menjelaskan, tujuan dibuatnya perda ini adalah untuk melindungi lahan pertanian dan menjaga konsistensi pangan di Kota Banjarbaru.
“Tujuannya adalah untuk melindungi lahan-lahan petani, dan juga untuk menjaga konsistensi pangan kita, sehingga ada seribu hektare yang dilindungi, dijaga, supaya jangan sampai lahan kita berkurang,” katanya. ril/dio