
BANJARMASIN – Aktivitas di SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin sedikit terganggu. Pasalnya, di lingkungan sekolah yang letaknya di belakang Hotel Pyramid Suites Banjarmasin itu, tercium bau menyengat.
Kepala SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin, Widarini Febrianingrum menyatakan tidak bisa memastikan bau tersebut akibat genangan air yang tak mengalir atau dari limbah.
Ia masih menunggu pihak yang berwenang, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin untuk menyatakan secara pasti, apa penyebab timbulnya bau menyengat tersebut.
“Kita menunggu tindak lanjut dari DLH, karena kita tak ingin berpraduga macam-macam dan menyalahkan pihak mana pun,” ujarnya, Senin (8/8).
Widarini berharap secepatnya diketahui penyebabnya, dan DLH bisa menemukan solusinya agar di lingkungan sekolahnya tidak tercium bau menyengat lagi.
Berdasarkan informasin di lapangan, diduga bau menyengat itu berasal dari pembuangan limbah Hotel Pyramid. Namun, pihak Management Armani Executive Club Banjarmasin membantah dugaan tersebut.
Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya sengaja bertandang ke SDN Antasan Besar 7 di Jalan Meratus, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, kemarin.
General Manager (GM) Armani Executive Club Banjarmasin, Abraham Yoseph mengklaim, bau menyengat tersebut bukan dari pembuangan limbah Hotel Pyramid.
“Tidak ada pembuangan limbah. Kami bisa memastikan bahwa tidak ada limbah apa pun yang keluar dari gedung kita,” ucap Bram –sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, semua limbah dari hotel di bawah manajemen Armani sudah dikelola pihaknya melalui sistem pengelolaan secara baik dan benar.
“Kita selama ini juga telah bekerjasama dengan PT Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD), terkait pengelolaan limbah. Jadi apa pun yang menjadi limbah, semua itu masuk ke pengelolaan limbah, dan tidak pernah ada masalah hingga saat ini,” jelasnya.
Terkait bau menyengat tersebut, Bram berpendapat hal itu dikarenakan genangan air yang tak mengalir yang sudah mengendap lama di antara bangunan Armani dan bangunan SDN Antasan Besar 7.
“Selain tergenang, di situ juga banyak sampah. Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan pihak sekolah, bagaimana caranya mengalirkan air itu untuk tidak menimbulkan bau,” kata Bram.
Jika itu dilakukan, pihaknya bakal melibatkan pihak yang berkompeten sebagai konsultan.
“Kita akan melibatkan pihak-pihak terkait, sehingga apa pun langkah yang kita lakukan baik untuk semuanya,” tutupnya.
Sekretaris DLH Banjarmasin Wahyu Hardi Cahyono ketika dikonfirmasi soal itu, mengatakan kasus ini sudah sering terjadi. Bahkan, pihaknya sudah meminta pihak hotel menutup lubang agar limbah tidak tercemar.
“Cuma saat ini kita belum dapat laporan dari bidang pengawasan, apakah ada lagi kebocoran. Nanti akan kita telusuri,” ujarnya.
Menurutnya, apabila memang air yang keluar dari aliran hotel itu sudah berbau dan hitam, maka baru dapat dipastikan limbah itu yang mencemari lingkungan.
Pihaknya melalui bidang pengawasan DLH Banjarmasin, akan terjun langsung ke lapangan melakukan pengecekan dan pemantauan, guna memastikan penyebab timbulnya bau menyengat tersebut. dwi