
BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin mengapresiasi dilaksanakannya Job Fair atau bursa kerja yang digelar pemko setempat, di Siring Menara Pandang Jalan Kapten Piere Tendean.
“Kita berharap kegiatan job fair dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-495 kota seribu sungai itu, dapat membantu permasalahan pengangguran di kota ini dengan merekrut lebih banyak tenaga lokal. Apalagi, terbuka peluang 1.000 lowongan kerja dari sebanyak 30 perusahan yang mengikuti kegiatan itu,” ungkap Mathari, Rabu (27/7).
Ia mengatakan, ketatnya persaingan serta sedikitnya lapangan pekerjaan, menyebabkan angka pengangguran di Banjarmasin cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Terlebih di saat terjadinya pandemi Covid-19 yang berdampak banyak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Belum lagi jumlah angkatan pencari kerja yang mencapai puluhan ribu,” kata Mathari.
Senada, Ketua Komisi II Awan Subarkah STP menyatakan, tingginya angka pengangguran ini, selain dampak Covid-19, juga disebabkan adanya PHK yang dilakukan sejumlah perusahaan kayu yang beroperasi di kota ini.
“Hal itu sebagai dampak dari kebijakan pemerintah yang memperketat izin atau Hak Pengelolaan Hutan (HPH) dan disusul lesunya usaha pertambangan batubara di Kalsel,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, sebagian besar pencari kerja tidak memiliki keahlian khusus atau skill yang baik, sehingga sulit diserap oleh lapangan kerja yang tersedia. Padahal banyak perusahaan yang menerima karyawan dengan menerapkan standar atau keahlian siap pakai.
Menyikapi ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, Awan meminta kepada dinas terkait khususnya Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja meningkatkan program kegiatan training atau pelatihan untuk para pencari kerja.
Langkah lainnya yaitu mempersiapkan program strategis guna menekan dan mengatasi persoalan angka pengangguran yang jumlahnya kian terus meningkat tersebut
“Salah satu kebijakan strategis yang bisa dilaksanakan adalah minimal menjaga iklim investasi dan dunia usaha secara sehat di daerah ini agar mampu berkembang dengan baik,” katanya.
Politisi asal PKS tersebut menekankan, pemko harus mampu menekan angka pengangguran. Karena, bila tidak diantisipasi, dipastikan berdampak meningkatnya jumlah warga miskin di daerah ini.
“Dengan menjaga iklim investasi dan dunia usaha melalui kebijakan strategis, minimal ouput yang diperoleh adalah dapat dihindarkannya pemutusan hubungan kerja (PHK). Dan, jika perlu membuka peluang bagi investor baru untuk menanamkan usahanya di kota ini, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Awan juga mendukung kebijakan pemko dalam menciptakan peluang usaha yakni membuat program-program ekonomi yang prokerakyatan, dan membuka seluas-luasnya wirausaha baru. via