
AMUNTAI- Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), melakukan Studi Banding ke Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, selama 4 hari dari tanggal 23-26 Juli 2022.
Rombongan studi banding tersebut langsung dipimipin oleh Plt Bupati HSU H Husairi Abdi Lc beserta Istri, Plt Kepala DMPD Budia Hendra, Kabag Humas/Prokopim Moch Arifil, Kabid, Kasubag dan staf.
Rombongan studi banding pemkab HSU mendatangi BUMDes Putri Nyale. Kedatangan rombongan tersebut ingin melihat langsung potensi yanga ada di BUMDes Putri Nyale.
Satriawan Ketua BUMDes Putri Nyale mengatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan usaha homestay dan bank sampah yang mana hal ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kemajuan pariwisata yang ada di daerahnya.
Satriawan mengatakan, Homestay ini bakal terus dikembangkan dan dilengkapi fasilitasnya agar wisatawan nyaman jika berkunjung. Pihaknya berencana untuk membangun unit-unit baru lagi namun masih menunggu perkembangan pandemi Covid-19.
Satriawan menambahkan, Homestay ini menghabiskan anggaran Rp.420 juta dan sekitar Rp.200 juta untuk pembangunan akses jalan menuju Homestay. Bantuan ini berasal dari Kemendes PDTT dan anggaran BUMDes.
Selain itu pihaknya juga mengelola bank sampah. Semakin banyak masyarakat yang menabung samah di Bank Sampah Putri Nyale maka semakin banyak pula masyarakat yang peduli terhadap lingkungan yang bersih.
Plt. Bupati Hulu Sungai Utara H. Husairi Abdi, Lc mengatakan sangat berterimakasih atas informasi positif yang diberikan BUMDes Putri Nyale Kuta dan kedepannya pengetahuan yang luar biasa ini bisa diamati, ditiru dan dimodifikasi untuk kemajuan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Husairi menjelaskan, Kabupaten Hulu Sungai Utara memiliki luas sekitar 892km² namun 80% daerahnya didominasi oleh lahan rawa. Saat ini kegiatan masyarakat cenderung terpusat pada lahan rawa tersebut, seperti budidaya ikan, nelayan dan bertani dan budidaya itik Alabio yang merupakan hewan endemik khas HSU.
Namun HSU juga memiliki potensi pariwisata yang tak kalah menarik dengan daerah lain seperti kerbau rawa, pulau Sambujur dan wisata religi lainya. Masyarakat HSU juga dengan kreatifnya memanfaatkan potensi daerah untuk diolah menjadi barang kerajinan dan makanan khas untuk menunjang potensi pariwasata di daerah.(suf/mb03)