
BATULICIN – Pembangunan Smelter Nikel berkapasitas 40.000 ton per tahun milik PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) dimulai pada Senin (25/7).
“Smelter nikel PT ABC dibangun di atas lahan seluas 329 hektare atau masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik Jhonlin Group,” jelas CEO Jhonlin Group, Ghimoyo kepada wartawan, usai proses Ground Breaking atau pemancangan tiang pertama di Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.
Ia menambahkan, smelter nikel tersebut diutamakan menyerap tenaga kerja lokal atau warga Kabupaten Tanah Bumbu.
“Khusus untuk smelter nikel PT ABC ini akan mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 1.200 orang,” jelasnya.
Untuk bahan baku atau ore nikel, kata Ghimoyo, selain dari dalam negeri juga didatangkan dari luar negeri. Ore nikel itu nantinya diolah di smelter PT ABC menjadi baterai.
“Sumber Ore Smelter PT ABC ini berasal dari wilayah Sulawesi, Kalimantan hingga Australia,” jelasnya.
Ghimoyo menambahkan, nilai investasi pembangunan smelter nikel PT ABC menelan anggaran yang tidak sedikit. “Investasinya sebesar kurang lebih Rp 6 triliun dan ditarget rampung pembangunannya 12 sampai 18 bulan ke depan,” ucapnya.
Jika smelter nikel PT ABC selesai terbangun, maka akan melengkapi sejumlah fasilitas industri lainnya yang sudah berdiri lebih dulu. “Seperti, Pabrik Biodiesel kapasitas 1.500 TPD. Selain itu, Pabrik Minyak Goreng kapasitas 250 TPD, Conveyor Crusher Plant 36 juta/tahun, serta Jetty container dan HSD Storage tank 6 X 5000 MT,” ungkapnya.
Selain fasilitas yang telah disebutkan, Ghimoyo juga memastikan sejumlah fasilitas dan pabrik lainnya juga tengah berproses pembangunannya. Yakni, Pabrik Kemasan Plastik, Areal Pergudangan, Areal Konsesi Pelabuhan, Pabrik Plywood, Water Treatment Plant, Container Yard dan Power Plant 200 Mega Watt.
“Jika pabrik smelter nantinya menyerap 1.200 tenaga kerja, maka kawasan ekonomi khusus tak kurang akan menyerap 10.000 tenaga kerja,” pungkasnya.
Sementara, Gubernur Kalsel mengapresiasi pembangunan smelter PT ABC milik Jhonlin Grup tersebut.
Paman Birin –sapaan akrab gubernur– menyampaikan, kawasan industri di Kabupaten Tanah Bumbu ini hendaknya dapat menjadi kawasan industri yang terpadu dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, serta partisipasi masyarakat lokal dengan melakukan pemberdayaan potensi SDM yang ada di daerah.
“Semoga pembangunan ini dapat memberikan manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan terlebih khusus di kabupaten Tanah Bumbu,” kata Paman Birin.
Gubernur juga mengapresiasi kepada PT Jhonlin Grup dapat bersinergi PT CNGR asal China membangun smelter dan akan meningkatkan ekonomi Kalimantan Selatan.
“Kami atas nama pemerintah provinsi kalimantan selatan, mengucapkan apresiasi kepada Jhonlin Grup atas kerjasama yang dilakukan dengan PT CNGR, untuk membangun smelter nikel di Kabupaten Tanah Bumbu ini,” katanya. adp