
BANJARMASIN – Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Selatan memberikan pelatihan kepada 100 sopir pemadam kebakaran di Kota Banjarmasin, Minggu (24/7).
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka pelatihan di aula balai kota menyatakan, penting bagi sopir damkar dibekali keselamatan dalam beraktivitas.
Ia menjelaskan, di Kota Banjarmasin ini Badan Pemadam Kebakaran (BPK) dari swadaya masyarakat, jika dihitung lebih 600 BPK masing-masing memiliki unit kendaraan pemadam kebakaran.
Menurutnya, jika terjadi musibah kebakaran di wilayah penduduk, kecepatan melakukan pertolongan dan pemadaman penting dilakukan para pemadam kebakaran agar tidak meluas. Namun di sisi lain, tidak sedikit terjadi musibah kecelakaan bahkan merenggut nyawa pengguna lainnya.
“Untuk itu, kita berterima kasih kepada IMI Kalsel yang memberikan pelatihan kepada 100 sopir damkar di daerah kita. Semoga ini terus berlanjut,” katanya.
Ibnu berharap, dengan dilatihnya para anggota pemadam kebakaran, ke depannya mereka lebih berhati-hati di jalan, serta memperhatikan keselamatan bagi para anggota BPK sendiri dan orang lain.
Apalagi pelatihan ini memiliki slogan; Saya cepat warga selamat, yang artinya pantang menolak tugas tapi tetap memperhatikan keselamatan.
“Sebelum berangkat, pastikan periksa terlebih dahulu semua remnya, kondisi mobil dan lain sebagainya, sehingga semua dalam kondisi prima dan ketika melaksanakan tugas selamat dalam perjalanan, serta mengurangi risiko musibah bencana dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Saat ini, Pemerintah Kota Banjarmasin dan DPRD setempat juga melakukan pembahasan revisi Perda Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanganan Bahaya Kebakaran. Salah satu poinnya, yaitu menetapkan usia anggota pemadam kebakaran minimal 21 tahun.
Selain itu, ditetapkan juga sistem zonasi, hingga penanggulangan kebakaran tidak menumpuk dan mengakibatkan kemacetan parah. Ant