
JAKARTA – Kasus penembakan istri anggota TNI Rina Wulandari (34), di Semarang akhirnya terungkap. Pelaku utama ternyata suaminya sendiri, Kopral Dua (Kopda) Muslimin.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, Kopda Muslimin merupakan aktor intelektual atau master mind penembakan istrinya sendiri di Semarang, Jawa Tengah.
Andika ingin pelaku segera ditangkap dan dikenakan pidana maksimal.
“Ini yang kita terus kejar, tetapi juga kita sudah siapkan Pasal-pasal semua yang relevan kita kenakan. Bukan hanya Pasal di KUHP, kemarin sudah saya sebut Pasal 340, Pasal 53 juncto Pasal 340, tapi juga KUHP militernya, supaya kita pastikan masalah ini ditangani secara proporsional,” ujar Andika di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (24/7), seperti dikutip cnnindonesia.com.
Tim gabungan TNI-Polri telah menangkap empat orang terduga pelaku penembakan ditambah satu orang diduga sebagai penyedia senjata, sedangkan Kopda Muslimin masih buron.
Andika mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk memburu Kopda Muslimin yang masih buron.
“Yang masih lost, yang masih hilang, adalah master mind-nya ini yaitu suami korban sendiri, karena dari semua keterangan saksi menunjuk ke suami korban Kopral Dua M,” kata Andika.
Tim gabungan TNI-Polri saat ini fokus pada Kopda Muslimin, suami dari Rina Wulandari, yang ditembak pada Senin (18/7) lalu. Di kedinasan TNI, Muslimin juga saat ini berstatus Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).
Muslimin disebut sempat menemani istrinya untuk mendapat perawatan, bahkan mendampingi saat proses pengangkatan proyektil. Namun, setelah itu ia tak kelihatan batang hidungnya.
Hal ini diketahui saat satuan tempat ia bertugas, Arhanud 15 Semarang, menggelar apel. Muslimin sama sekali tak bisa dihubungi.
Seperti diberitakan, tim gabungan Polri dan TNI sempat menyebar video pelaku penembakan Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang yang sempat terekam oleh kamera pengawas atau CCTV.
Peristiwa penembakan istri Kopda Muslimin itu, terjadi pada Senin (18/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Korban yang merupakan warga Jalan Cemara 3 Semarang, mengalami luka parah di bagian perut hingga dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang.
Dalam video yang disebar, tampak empat orang pria yang saling berboncengan dengan dua sepeda motor yang datang sekitar pukul 11.40 WIB dan berhenti di pertigaan pojok Jalan Cemara Banyumanik, Semarang.
Keempat pria yang mengenakan helm ini melihat situasi sekitar dan memperhatikan rumah Rina Wulandari dari jarak sekitar 30 meter.
Selang 30 menit, dua dari empat pelaku bergerak dengan berboncengan sepeda motor ke arah rumah korban karena melihat korban pulang ke rumah menjemput salah satu anaknya sekolah.
Korban yang saat itu tengah memarkir sepeda motornya di jalan depan rumah langsung didekati pelaku yang melintas sambil menembakkan pistol ke arah korban yang ternyata mengenai perut korban dengan dua kali tembakan. web