BANJARMASIN – Mantan pejabat Pemko Banjarmasin H Hesly Junianto SH MH terpilih menjadi Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Banjarmasin periode 2022-2027.
Mantan Kadisdik Kota Banjarmasin tersebut terpilih pada Musyawarah Cabang (Muscab) PWRI Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin, Rabu.
Sebelumnya, Hesly menjabat pula Wakil Ketua PWRI Kalsel dan Karateker PWRI Kota Banjarmasin pada pelaksanaan Muscab ini.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka Muscab tersebut dalam rekaman vidio yang ditampilkan, meminta para pensiunan abdi negara yang berada di PWRI bisa terus berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Sebab, PWRI yang didalamnya banyak mantan pejabat daerah di kota ini sarat pengalaman dan tahu betul proses pembangunan kota ini, hingga kontribusi pemikirannya masih sangat dibutuhkan untuk pembangunan Kota Banjarmasin yang berkelanjutan.
Ibnu Sina mengatakan, dalam pemerintahannya hingga 2024 ini, pentingnya menerapkan kolaborasi model pentahelix untuk membangun kota.
Dijelaskan dia, model kolaborasi ini melibatkan akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah dan media.
“PWRI diharap juga ambil bagian berperan di sini,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan selamat atas digelarnya Muscab PWRI Kota Banjarmasin, selain untuk menyusun program juga membentuk kepengurusan periode 2022 hingga 2027.
“Selamat, para pengurus baru PWRIKota Banjarmasin kita harap bisa membantu pemerintah kota,” ujarnya.
Ketua PWRI Kalsel H Noor Aidi menyatakan, anggota PWRI Kota Banjarmasin merupakan terbanyak se-provinsi.
Menurut mantan Bupati Tabalong itu, bagi PNS yang pensiun secara otomatis menjadi anggota PWRI, di mana organisasi ini terhubung hingga ke pusat.
Dia pun menyampaikan, PWRI akan terus berkontribusi bagi daerah, meski sudah tidak berada di dalam pemerintahan lagi.
Menurut dia, PWRI sebagai wadah bagi mantan abdi negara untuk terus menjalin komunikasi, silaturrahmi dan lainnya, untuk menguatkan satu sama lainnya.
“Kami akan berusaha membantu masyarakat juga pemerintah, bisa menyumbang pemikiran atau lainnya,” kata Noor Aidi. Ant