Sabtu, Mei 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Menerka Generasi, untuk Indonesia Emas 2045

by matabanua
18 Juli 2022
in Opini
0
D:\Data\Juli 2022\1907\8\8\Maichel Firmansyah.jpg
oleh : Maichel Firmansyah, Mahasiswa Universitas Negeri Padang, Fakultas Ilmu Sosial, Departemen Sosiologi

Generasi sebagai harapan bangsa, tunas baru yang akan tumbuh untuk penyambung estafet kepemimpinan.

Beberapa tahun belakangan kita telah mendengar sebuah kalimat yang berbunyi Indonesia emas tahun 2045. Muncul sebuah ide dan wacana dalam bentuk prediksi bahwa Indonesia akan memasuki era negara yang maju (sentral). Terdapat asumsi yang mengatakan bahwa Indonesia akan jaya pada 100 tahun pasca kemerdekaannya, baik itu dari segi pendidikan, hukum, politik, sosial dan ekonominya. Seluruh aspek Ini akan tumbuh, dan hal itu dilihat berdasarkan kuantitas penduduk Indonesia pada hari ini yang telah terjadinya Bonus demografi.

Artikel Lainnya

D:\2025\Mei 2025\23 Mei 2025\8\master opini.jpg

Surau Tak Boleh Mati

22 Mei 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Jangan Abaikan Peran Ibu

22 Mei 2025
Load More

Bonus demografi menurut United Nations Population Fund, diartikan sebagai kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat berusia nonproduktif. Untuk usia produktif berkisaran 15-64 tahun, sedangkan nonproduktif berkisaran di bawah 15 tahun dan atau di atas 64 tahun. Bonus demografi ini dikatakan oleh berbagai pihak sebagai angin segar untuk perubahan ekonomi Indonesia karena banyaknya kuantitas penduduk usia produktif. Dan hal tersebut juga bertepatan dengan peningkatan industrialisasi yang diprediksi terjadi pada tahun 2030. Peningkatan industrialisasi lantaran telah berkembangnya 5G tahun 2019 di Dunia saat ini.

Bonus demografi yang dialami Indonesia, ditambah peningkatan industrialisasi yang diperkirakan terjadi tahun 2030 akan menjadi sebuah challenge (tantangan) bagi pemerintah dan generasi bangsa untuk mempersiapkan SDM Indonesia (generasi), pendidikan, hukum, politik dan keamanan negara dalam menyambut kedatangan masa itu agar tercipta peningkatan ekonomi Indonesia menjadi lebih maju lagi dari saat sekarang.

Hari ini, penduduk Indonesia dipenuhi oleh golongan orang-orang berusia produktif yang siap untuk bekerja dan berkreasi membangun Negeri. Pemerintah dari jauh-jauh hari juga sudah berupaya kuat untuk dapat mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa untuk membentuk Indonesia emas 2045. Hal tersebut tentu tidak dapat terealisasikan tanpa adanya bantuan dari generasi bangsa sebagai representasinya. Generasi bangsa harus memiliki jiwa saing, unggul, sikap nasionalisme, idealis dan karakter yang kuat dalam membangun bangsa, sekaligus pengetahuan dan pemahaman teknologi untuk bersaing secara global. Kuantitas yang dimiliki tidak cukup untuk menjadikan negara Indonesia maju jika tidak dibarengi dengan kualitas yang tinggi pada generasinya sebagai Agent of Change.

Mengutip dari Hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia. Sementara itu, jumlah penduduk generasi Millenials sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen. Pada tahun 2019, Indonesia 84,4 juta penduduknya adalah anak-anak yang berada di bawah 18 tahun. Anak-anak ini termasuk harapan negara untuk terciptanya Indonesia emas tahun 2045.

Alasan dari keluarnya statment Indonesia emas 2045, yaitu lantaran tahun tersebut Indonesia telah genap berumur 100 tahun. Momentum yang bersejarah bagi negara Indonesia yang akhirnya mencuatnya gagasan, ide dan wacana untuk menjadikan Indonesia emas (jaya) pada tahun 2045 yang berbarengan dengan jumlah penduduk Indonesia yang memang dipenuhi oleh usia-usia produktif. Masih 22 tahun lagi untuk melihat apakah hal tersebut memang benar-benar dapat terealisasikan, masa yang akan membawa Indonesia berada pada titik kejayaannya dan menjadi negara yang adikuasa di dunia. Atau apakah kalimat tersebut hanya sebatas mimpi yang berakhir sebaliknya, Indonesia malah semakin terpuruk nantinya.

Setiap ide dan cita-cita harus dicapai dengan usaha yang keras dan perjuangan yang tiada henti tentunya. Oleh karena itu, pertanyaannya sudah seberapa besar usaha pemerintah dalam menciptakan generasi bangsa yang akan mampu membawa negara ke masa Indonesia emas 2045 itu, apakah setiap kebijakan dan keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah pusat dan daerah sudah mampu memenuhi kebutuhan generasi agar bisa berkembang dan meningkatkan kualitas diri, atau malah sebaliknya.

Jika pemerintah bergerak hanya melalui kata-kata dengan memberikan narasi melalui kalimat penyemangat Indonesia emas tahun 2045, dan kemudian tidak ada usaha dan upaya dari pemerintah untuk menciptakan generasi bangsa yang mampu bersaing dan unggul maka kata-kata tersebut tidak lebih dari kalimat pengantar tidur bagi anak-anak saja.

Hal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah untuk peningkatan kualitas generasi bangsa yaitu dengan memberikan keputusan dan kebijakan serta sarana dan prasarana yang sesuai dan tepat sehingga proses pengembangan diri generasi bangsa dapat terbentuk. Baik itu dari segi asupan proteinnya, sistem pendidikannya, sarana dan prasarana perlu disediakan ( di kota dan di desa), kesehatan, bantuan pendidikan dll.

Pemerintah tidak bisa tinggal diam dan menunggu generasi bangsa melakukannya sendiri tanpa memberikan sebuah inovasi dan gebrakan untuk menciptakan generasi yang mampu berdaya saing dan unggul bagi Indonesia emas 2045. Perlu ada reparasi terhadap sistem yang tidak maksimal atau cacat pada bidang pendidikan, hukum, sosial, politik, ekonomi dan lain-nya. Generasi bangsa juga harus memiliki habitus untuk menjadi lebih unggul dan berdaya saing supaya citra Indonesia menjadi lebih baik mata dunia.

Analisis Indonesia Emas Tahun 2045

Penulis sebagai generasi bangsa juga memiliki pandangan subjektif terhadap kalimat Indonesia emas tahun 2045. Menurut penulis kalimat tersebut jangan sampai muncul dan digunakan sebagai upaya untuk menekan generasi bangsa yang hidup pada masa ini untuk bertanggung jawab pada tahun 2045 nanti jika Indonesia tidak maju sehingga dijadikan kambing hitam. Maksudnya, generasi hari ini harus mampu mewujudkan cita-cita dari Indonesia emas 2045 yang telah diberikan oleh generasi sebelumnya melalui sebuah narasi yang berbunyi Indonesia emas 2045. Jika nanti hal tersebut tidak terwujud bisa jadi yang akan disalahkan adalah generasi bangsa yang berusia produktif hari ini, bukan generasi bangsa yang sedang memimpin saat ini, yang sesungguhnya bertanggung jawab besar terhadap situasi dan kondisi yang dialami oleh negara untuk beberapa masa ke depan.

Di awal penulis sudah katakan bahwa generasi bangsa hari ini sebagai penyambung estafet kepemimpinan negara, tetapi yang harus kita pahami bahwa setiap kepemimpinan tentu akan memberikan pengaruh besar untuk kepemimpinan era selanjutnya, maka pemerintah hari ini harus ikut andil dan bertanggung jawab untuk dapat menciptakan Indonesia emas yang adikuasa di kancah internasional.

Untuk dapat melihat apakah Indonesia emas 2045 akan bisa kita capai maka kita harus melihat bagaimana keadaan Indonesia pada hari ini dari berbagai bidang dan birokrasinya. Apakah segala bidang sudah terakomodasi dengan baik untuk mampu menyongsong tahun kejayaan dari Indonesia. Sudah siapkah generasi bangsa menjadi bidak yang akan mewujudkan Indonesia emas 2045. atau tahu tersebut yang terjadi malah krisis ekonomi, politik, pendidikan dan sosial yang semakin buruk dan meningkatkan angka kemiskinan rakyat.

Penduduk Indonesia sebagian besar terdiri dari generasi Z, Millenials dan Alpha yang berjumlah cukup banyak di bandingkan dengan generasi Babyboom dan X. Secara kepribadian, perbedaan waktu kelahiran menghasilkan karakteristik generasi yang juga berbeda. Generasi Millenials tipikalnya mudah beradaptasi, rasa ingin tahu yang kuat, melek teknologi, butuh perhatian, terbuka dan mudah bosan, sedangkan Generasi Z mempunyai tipikal yang adaptif, instan, aksesibilitas, dan sering disebut sebagai digital native, Generasi Alpha belum dapat diperkirakan karakter dan ciri kepribadiannya. Ketiga generasi ini (Z, Millenials dan Alpha) perlu diperhatikan pemerintah melalui cara memberikan wadah dan kebutuhannya yang berbeda-beda.

Pada tahun 2022 ini, Generasi Millenials kisaran umur antara 26-41 tahun. Generasi Z kisaran umurnya antara 10-25 tahun. Generasi Alpha kisaran umurnya antara 10 tahun ke bawah. Ketiga generasi ini memiliki kebutuhan yang berbeda yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Diantaranya : kebutuhan generasi Millenials adalah adanya wadah untuk berkreasi dan lowongan kerja. Generasi Z membutuhkan pelatihan dan pengembangan diri untuk memasuki dunia kerja, sedangkan generasi Alpha membutuhkan kurikulum dan sistem pendidikan yang sesuai dengan diri mereka dan kebutuhan zamannya.

Pemerintah harus memanfaatkan bonus demografi yang terjadi pada Indonesia, dengan mengoptimalkan kebutuhan generasi, maka kualitas dari generasi akan meningkat sehingga punya daya saing dan unggul. Jika tidak maka Indonesia hanya memiliki kuantitas penduduk tanpa kualitas yang tentu kalimat Indonesia emas 2045 tidak akan mampu terwujud dan atau malah mendatangkan petaka bila pemerintah tidak menyiapkan sedari sekarang akan kualitas generasi-generasi bangsa.

 

 

Tags: Indonesia Emas 2045Mahasiswa Universitas Negeri PadangMaichel FirmansyahSDM Indonesia
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA