
JAKARTA – Pemerintah akan mengembangkan industri minyak makan merah sebagai alternatif dari minyak goreng yang selama ini digunakan masyarakat. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan pengembangan itu sudah dibahas pemerintah dalam rapat terbatas yang digelar Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri bertema hilirisasi sawit pada awal pekan ini.
“(Ratas) khusus membahas tentang hilirisasi sawit dan salah satu yang dibahas adalah usulan pembentukan pembangunan pabrik CPO mini dan red palm oil atau minyak makan merah,” katanya, Senin (18/7).
Menurutnya, pengembangan minyak makan merah ini jadi salah satu solusi bagi petani yang selama ini bergantung pada penjualan tandan buah segar (TBS) untuk industri minyak goreng yang saat ini masih banyak terpusat di Jawa.
Hal ini yang membuat petani kesulitan menjual TBS atau menyebabkan harga jualnya rendah. “Petani kadang-kadang kesulitan menjual TBS-nya atau harganya rendah, karena mereka tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan menjadi minyak makan,” jelas Teten.
Teten mengatakan, dalam rapat terbatas, Jokowi juga sudah menyetujui pengembangan minyak makan merah berbasis koperasi. “Sekarang dengan Pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan minyak makan merah berbasis koperasi ini saya kira akan menjadi solusi. Karena 35 persen produksi sawit atau CPO ini berasal dari petani mandiri,” katanya.
Ia menjelaskan, minyak makan merah ini memiliki kandungan protein dan vitamin A yang tinggi. Menurut dia negara tetangga Malaysia juga sudah memproduksi minyak makan merah dan diekspor ke China.
Minyak makan merah, tambahnya, justru jauh lebih sehat dan bisa dipakai untuk program mengatasi stunting. Proses pengolahan minyak makan merah ini juga berbeda dari minyak goreng yang ada di pasaran saat ini.
Dengan proses pengolahan minyak makan merah tanpa melalui proses bleaching, sehingga kandungan protein dan vitamin A tinggi. “Kalau minya goreng yang sekarang yang warna bening itu kan di-bleaching ya, dibersihkan, justru vitamin A-nya terbuang,” pungkasnya. web