
Ardhito Pramono kembali menyapa pencinta musik Tanah Air lewat Wijayakusuma. Lagu ini kini jadi salah satu sajian terbaru Ardhito Pramono yang tengah mencuri perhatian publik.
Bagaimana tidak, Wijayakusuma jadi lagu berbahasa Indonesia pertama yang ditulis Ardhito Pramono. Selain itu, Ardhito Pramono juga merilis album bertajuk sama yang berisikan delapan lagu berbahasa Indonesia.
Meski begitu perjalanan dalam pembuatan Wijayakusuma ternyata tidak mulus. Ardhito Pramono yang biasa menulis lagu dengan bahasa Inggris kini tertantang ketika membuat lagu berbahasa Indonesia.
“Untuk kesulitannya sebenarnya translating. Ya karena dua pola yang berbeda. Kalau nulis bahasa Inggris gitu bisa 5 menit gitu lah. Lagu-lagu gue yang dulu itu di bawah 5 menit jadi. Kalau (bahasa) Indonesia, pemilihan diksi itu lebih menantang,” jelas Ardhito Pramono belum lama ini di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Dalam pembuatan Wijayakusuma, Ardhito Pramono memilih untuk banyak berdiskusi dengan musisi lainnya. Salah satunya Oom Leo.
Ardhito Pramono mengaku banyak belajar mengenai diksi kata berbahasa Indonesia. Apalagi, Wijayakusuma dibuat dengan mengikuti tren musik pop di era 70an.
Setelah berhasil mengulik berbagai pilihan kata-kata, Ardhito Pramono mengakui bahwa ini adalah hal menantang untuknya.
“Karena kita dari lahir sampai sekarang tahu lagu Indonesia. Ya dari refrensi pemilihan diksi itu sangat-sangat menantang sih,” jelas Ardhito Pramono.
“Progres yang Indonesia banget itu seperti apa. Beda kita dengerin lagu yang dari 90an ke 70an ya beda. Ya kesulitannya di situ,” tambahnya.
Kini single Wijayakusuma dan albumnya telah resmi dirilis di platform musik berbayar.
Coba dengarkan lagu-lagu dari album Wijayakusuma kalau kamu ingin tahu sisi lain Ardhito Pramono yang tidak biasa.dth/ron