
Sekolah merupakan tempat bagi seorang siswa mendapatkan informasi mengenai banyak hal, baik dalam bentuk formal maupun non formal. Selain itu, sekolah dapat juga mengasah kemampuan dan menyalurkan hobi akan sesuatu bidang kegiatan. Hal ini disebabkan, kegiatan belajar di sekolah tidak hanya mempelajari mata pelajaran mata pelajaran yang telah ditetapkan pemerintah (ko-kurikuler), tetapi juga hal-hal di luar mata pelajaran wajib. Contohnya: kesenian, olahraga, kebahasaan, penelitian, dsb. Dan aktivitas yang dilakukan siswa berdasarkan minat dan bakatnya tersebut umum dikenal dalam kegiatan ekstrakulikuler.
Aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler tidak kalah pentingnya dengan seorang siswa menekuni mata pelajaran wajib. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler diharapkan seorang siswa mampu menemukan salah satu atau lebih kecerdasan lain dari 8 kecerdasan (multiple-intelegence) menurut Howard Gagner.
Salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang sangat menarik adalah Majalah Dinding (Mading), Salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Mading adalah sebuat surat berkala atau majalah yang berisi lembaran-lembaran tulisan siswa yang ditempelkan pada dinding atau papan yang digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada orang lain dan para pembaca yang bisa melakukannya sambil berdiri. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajianya biasa dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.
Prinsip majalah tercermin lewat penyajianya, baik yang berwujud tulisan, gambar atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya yang disusun secara variatif. Semua materi itu disusus secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.
Bentuk fisik mading biasanya berwujud lembaran tripliks, karton atau bahan lain dengan ukuran yang beraneka ragam.Ukuran yang tergolong relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan dengan situasi dan kondisinya.
Keberadaan majalah dinding sebagai salah satu sarana untuk menyalurkan kreativitas para siswa di sekolah begitu diperlukan yang sasaranya harus mampu menarik perhatian minat para siswanya agar para siswanya dapat berlomba-lomba mengisi majalah dinding itu dengan tulisanya sendiri yang dapat dibaca oleh para siswa maupun dewan guru.
Untuk lebih mengektifkan keberadaan dan kegunaan majalah dinding agaqr dapat diambbil manfaat oleh para siswanya, peran guru sangat memiliki peranan penting dalam membimbing para siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Guru yang ada di suatu sekoolah harus mampu membimbing para siswanya dengan sebaik mungkin agar para siswa lebih giat untuk memanfaatkan sarana majalah dinding tersebut dengan mengisi berbagai tulisan dan hasil karya para siswa itu sendiri.
Majalah dinding sebagai salah satu ajang untuk menyalurkna kreativitas para siswa memiliki beberapa manfaatnya. Manfaat majalah dinding secara umum adalah untuk mengembangkan dan melatif keterampilan menulis para siswa, seperti tulisan prosa, puisi, drama, karikatur, anekdot, dan lain sebagainya, sedangkan manfaat majalah dinding secara khusus, yaitu:
Ajang kreativitas
Bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh para siswa diharapkan mampu melahirkan suatu kreativitas yang diwujudkan dalam karya tulis (tulisan) yang dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Kreativitas menulis yang merupakan cerminan kepribadian para siswanya. Kreativitas yang tinggi dalam kegiatan menulis yang mampu mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
Keterampilan menulis pada majalah dinding di sekolah merupakan salah satu bentuk untuk menyalurkan kreativitas para siswa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kreativitas para siswa di sekolah diperlukan kondisi yang membuat siswa dapat memunculkan wujud kreativitas menulisnya, seperti: adanya waktu yang cukup untuk membuat siswa menghasilkan tulisannya, adanya motivasi dari guru yang dapat berupa pujian, nilai tambah, pujian, hadiah, penghargaan, dan lain sebagainya, adanya sarana yang dapat menyalurkan kreativitas para siswa, interaksi lingkungan sekitar para siswa yang dapat merangsang dirinya untuk menyalurkan kegiatan menulisnya, adanya hubungan interaksi yang positif antara siswa dengan gurunya, adanya cara mendidik guru yang bertolak pada pemikiran mendewasakan siswanya untuk menciptakan siswa yang aktif dan kreatif, adanya kesempatan yang diberikan kepada para siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan seluas-luasnya melalui kegiatan membaca kemudian dari ilmu pengetahuan luas itu, para siswa dapat membagikan dengan siswa lain melalui tulisannya yang ditampilkan di majalah dinding sekolahnya.
Sarana komunikasi dan informasi
Majalah dinding dapat memberikan berbagai informasi kepada pembaca. Informasi yang jelas dan tepat untuk memudahkan seseorang dalam melakukan komunikasi secara terbuka yang akan menumbuhkan saling memberikan kepercayaan dan keharmonisan dalam interaksi sosial atau interaksi organisasi atau interaksi kelembagaan/keinstansian. Karena dalam majalah dinding itu memuat beragam jenis tulisan yang dibuat oleh para siswa.
Menularkan ide
Pengungkapan pengalaman maupun pengetahuan tidak selamanya dikomunikasikan secara lisan, bisa juga dituangkan dalam bentuk tulisan. Karena dalam menuangkan pengalaman dan pengetahuan itu dalam bentuk tulisan bisa secara lebih leluasa dan lebih terencana sehingga akan menghasilkan tulisan yang lebih baik dan berkualitas untuk dibaca. Pengalaman dan pengetauan antara siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda. Untuk mewujudkan penyampaian pengalaman dan pengetahuan siswa dan penularan ide-ide penting tersebut perlu adanya sarana untuk mengembangkannya. Bentuk sarananya adalah majalah dinding. Dengan adanya majalah dinding maka penuangan ide-ide tersebut menjadi konkret yang dapat dibaca dan dinikmati oleh siswa maupun penghuni sekolah.
Sarana Belajar
Majalah dinding bagi para siswa begitu pentingnya, karena majalah dinding merupakan wahana untuk memperoleh informasidan pengetahuan. Pengetahuan yang tertuang dalam majalah dinding didapat dari berita-berita aktual yang terdapat di majalah, surat kabar, dan dari mendengarkan pembicara oranglain, dan lain sebagainya. Biasanya informasi-indormasi itu akan cepat diketahui dan diperoleh siswa. Kemudian hal tersebut disebarkan atau diinformasikan siswa yang mendapatkaninformasi-informasi itu kepada teman-temannya melalui tulisan di majalah dinding.
Meningkatkan kualitas diri
Peningkatan kualitas dalam bidang keilmuan, kebahasaan, dan kesusasteraan erat kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Berkomunikasi yang lebih ditekankan untuk mengungkapkan kemampuan seseorang yang dapat divisualisasikan secara tertulis dan secara lisan. Dalam mengungkapkan kemampuan seseorang secara tertulis, seseorang tersebut harus memiliki keterampilan menulis.
Keterampilah menulis sebagai salah satu keterampilah berbahasa sangat penting. Dengan melalui tulisan, seseorang dapat menuangkan ide dan gagasannya secara luas, baik masalah ilmiah maupun nonilmiah. Dengan berlatih menulis secara terus-menerus, siswa diharapkan dapat terampil menuangkan ide-ide, gagasan, dan perasaannya agar tulisannya dapat memberikan gambaran imajinasi yang tepat kepada pembacanya..
Dengan demikian keberadaan majalah dinding begitu membantu para siswanya dalam menempuh dunia pendidikannya. Karena majalah dinding sangat membantu para siswanya untuk mengembangkan keterampilan menulis yang berhubungan dengan kemampuan penggunaan bahasa Indonesia. Majalah dinding dapat dipergunakan sebagai sarana berkomunikasi dan menyampaikan informasi secara tidak langsung. Komunikasi tersebut terutama terjadi di lingkungan sekolah, yaitu antarsiswa dengan siswa, antarsiswa dengan guru, dan antarsiswa dengan kepalah sekolah bahkan dapat juga antarsiswa dengan lingkungan masyarakatnya.
Selain itu majalah dinding juga dapat meningkatkan kualitas diri para siswa, baik dalam bidang pengetahuan umum, pengetahuan kebahasaan, maupun pengetahuan kesusasteraan. Oleh karena itu, majalah dinding harus ada dalam setiap sekolah.