
BARABAI – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalimantan Selatan (Kalsel) Adi Santoso menyebutkan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menjadi tertinggi kedua di banua dalam kasus kekerasan anak dan perempuan.
Hal itu disampaikannya kepada para pengurus organisasi perempuan yang menjadi peserta sosialisasi dan edukasi pengarustamaan gender, yang diselenggarakan Pemkab HST melalui kantor kesbangpol setempat, Rabu (14/7) di Gedung Murakata Barabai.
Menurutnya, posisi tersebut berdasarkan sumber data Simfoni milik kementerian unit PPA per bulan Juni 2022.
Ia menerangkan, tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tersebut karena masyarakat aktif melapor, dan sekarang sudah ada call center gratis 129 untuk pengaduan dari Kementerian PPPA, yang terintegrasi dengan dinas-dinas di seluruh provinsi hingga kabupaten.
“Jadi, masyarakat yang mengetahui adanya kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat menghubungi call center tersebut, dan akan cepat ditanggapi,” katanya.
Sesuai data Simfoni itu, dari 209 kasus kekerasan aak dan perempuan di Kalsel, 24 di antaranya terjadi di Kabupaten HST. Tertinggi pertama adalah kasus masalah psikis, kedua adalah seksual, dan ketiga fisik. ant