
KOTABARU- Upaya menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi keamanan pangan jajanan anak usia sekolah.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di operation room Setda Kotabaru yang dihadiri Perwakilan Dinas Kesehatan Kotabaru, Dinas Pendidikan Kotabaru dan diikuti oleh para guru Sekolah Dasar sampai SMP di Kabupaten Kotabaru, kemarin.
Koordinator Kelompok Subtansi Informasi dan Komunikasi BBPOM Banjarmasin Gusti Maulita Indriyana mengatakan kegiatan ini, adalah merupakan program Nasional Balai POM RI dan kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan Balai POM di seluruh Indonesia.
Keamanan dan mutu produk pangan yang beredar di lingkungan sekolah ditentukan oleh kebijakan sekolah, praktek keamanan pangan pengelola kantin sekolah dan penjaja pangan di sekitar lingkungan sekolah, kesadaran memilih pangan dari komunitas sekolah serta pengawasan dan pembinaan aktif perangkat daerah terkait, katanya.
Ditambahkannya, salah satu elemen penting dalam kemandirian sekolah adalah komunitas sekolah terdiri dari Kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa, orang tua siswa, pedagang yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan program keamanan pangan di sekolah termasuk menyosialisasikan secara aktif pesan keamanan pangan.
“Komunitas sekolah dapat menjadi penggerak dalam implementasi keamanan pangan di sekolah,” katanya.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, komunitas sekolah dapat memperoleh akses informasi keamanan pangan yang valid sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman komunitas sekolah terhadap keamanan pangan, dan pada akhirnya diharapkan dapat membentuk perilaku keamanan pangan yang baik.
Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari cemaran biologis, kimia dan fisik yang dapat menggangu, merugikan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Dalam pengawasan jajanan pangan di sekolah kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan juga Dinas Kesehatan,” jelas Gusti Maulita Indriyana. (ebet/mb03)