JAKARTA – Keluarga dari Brigadir J, polisi yang tewas usai ditembak sesama polisi, mengungkapkan ada empat luka tembakan dan luka bekas sayatan di jenazah korban. Selain itu, dua jari Brigadir J juga dikabarkan putus.
“Yang luka tembak itu 3 di bagian dekat bahu lalu 1 nya di tangan,” kata Roslin, tante dari Brigadir J, Senin (11/7), seperti dikutip detikcom.
Jenazah Brigadir J itu dibawa ke Jambi dengan menggunakan Cargo Bandara pada Sabtu (9/7). Tewasnya Brigpol J itu juga dilaporkan pada Jumat (8/7) di kediaman Kadiv Propam Mabes Polri yakni Irjen Ferdy Sambo.
Brigpol J juga diketahui merupakan anggota Brimob yang ditugaskan sebagai ajudan Irjen Ferdy Sambo selama dua tahun. Tewasnya Brigadir J ini, dianggap pihak keluarganya mengalami kejanggalan, lantaran ada luka sayatan di tubuh korban.
“Jadi yang malam itu dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasanya di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami enggak puas, kalau ada adu tembak otomatis enggak ada ini, luka sayatan,” ujar Roslin.
Selain adanya luka tembak, kata Roslin, kondisi jenazah Brigpol J juga disebut mengalami luka dengan dua jari yang ikut terputus. “Ada luka sayatan dan dua jari tangannya putus,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan, Brigadir J tewas ditembak oleh polisi lainnya yakni Bharada E. Brigadir J merupakan personel yang bertugas di Propam Polri.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, peristiwa itu terjadi di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.
“Saat itu, Saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga. Kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegurnya,” kata Ramadhan.
Setelah ditegur, Brigadir J justru mengacungkan senjata ke arah Bharada E. Tak lama Brigadir J melepaskan tembakan tapi Bharada E yang berhasil menghindar, membalas dengan tembakan.
“Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia,” kata Ramadhan.
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. Motif dan modus yang dilakukan Bharada E pun masih didalami. web