MARTAPURA – KH Hasanuddin Badruddin, Ketua Umum Nhazir Masjid Agung Al Karomah dan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura dipercaya sebagai Khatib pada pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Karomah Martapura, Minggu (10/7).
Shalat Idul Adha yang dihadiri Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, H Supian HK, Guru Hasanuddin menyampaikan makna dari pelaksanaan ibadah haji dan ibadah qurban yang dilaksanakan di bulan Zulhijjah. “Bulan Zulhijjah bulan yang mulia, karena di bulan ini umat Islam melaksanakan ibadah haji,” katanya.
Ibadah haji, sebut Guru Hasanuddin, mengandung makna penyerahan diri kepada Allah, mengangunkan Allah SWT serta kesadaran seorang hamba betapa kecilnya seorang hamba di hadapan Allah SWT.
“Segala sesuatu itu kecil, kecantikan, ketampanan bisa pudar atas kekuasaan Allah. Jabatan di dunia, berbagai gelar dan lain sebagainya tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT,” sebutnya.
Lebih lanjut, Guru Hasanuddin menyampaikan makna ibadah qurban yang juga dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Ibadah qurban merupakan perwujudan ketakwaan kepada Allah SWT, perwujudan jiwa sosial dari seorang hamba Allah yang taat.
“Jangan dipahami hanya sebagai penyembelihan hewan qurban, apalagi menonjolkan/menyombongkan diri karena sudah berqurban,” sampainya.
Guru Hasanuddin juga menyampaikan sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah SWT, harus tahu diri bahwa dia seorang hamba dan segala yang dia miliki hanya amanat dari Allah SWT yang kemudian harus bisa, ikhlas, sabar untuk mengorbanknnya apa yang dimilikinya, untuk agama Allah Swt, sebagaiman yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.
“Berqurbanlah dengan ikhlas, jangan diikuti dengan ria, kesombongan, apalagi yang diqurbankan dari hasil korupsi, dari hasil manipulasi, mustahil Allah menerima qurbannya,” pungkasnya. rony/adpim/ani