
BANJARBARU – Pasca hujan deras melanda,yang mengakibatkan sejumlah lokasi di Banjarbaru banjir, Pemko Banjarbaru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Banjir.
Rakor yang diadakan di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru, Selasa (5/7), dipimpim Asisten I Setdako Banjarbaru Mutia Syafariahadi SH, dan diikuti kepala SKPD terkait, camat dan lurah di Kota Banjarbaru.
Tingginya curah hujan pada Senin (4/7) pagi, mengakibatkan beberapa wilayah di Banjarbaru mengalami banjir, seperti di daerah Kecamatan Cempaka, Kecamatan Landasan Ulin, dan Banjarbaru Selatan.
Asisten I Setdako Banjarbaru Mutia Syafariahadi mengatakan, sehubungan dengan curah hujan yang luar biasa pada Senin (4/7), sejak subuh hingga siang, mengakibatkan ada tiga kecamatan yang terdampak banjir dengan jumlah warga sekitar 500 KK.
Mutia menegaskan, sehubungan bencana alam tersebut, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin menginginkan segera dilakukan evaluasi penanganan banjir di Kota Banjarbaru.
“Apa faktor penyebabnya dan dimana saja titik-titik rawan. Berdasarkan informasi BMKG Kota Banjarbaru dalam waktu seminggu kedepan kita perlu antisipasi cuaca ekstrem. Untuk itu, perlunya Pemerintah Kota Banjarbaru segera mengantisipasi jangan sampai kita tidak siap menghadapi seperti peristiwa kamaren,” ujarnya.
Salah satu evaluasi dalam penanganan banjir dalam rakor ini adalah, drainase yang tersumbat segera dilakukan perbaikan. Guna dalam jangka pendek apabila kembali terjadi curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kota Banjarbaru dan stakeholder terkait dapat mengantisipasi dan mitigasi bencana, agar genangan dapat dikurangi.
Kepala BPBD Kota Banjarbaru Zaini Syahrani menyatakan, pasca banjir yang terjadi kemarin, pihaknya sudah menyiapkan kesiapsiagaan bencana.
“Apa pun yang terjadi bencana yang namanya BPBD sudah menjadi tupoksi kita, kita sudah siaga lebih awal. Kita juga bekerjasama dengan BMKG agar mendapatkan informasi mitigasi lebih cepat,” ujarnya.
Terkait peristiwa banjir kemarin yang terjadi secara spontan, pihaknya telah menyebarkan personil ke beberapa titik rawan banjir.
“Kami membagi personil di beberapa titik yang harus mengevakuasi warga terutama di daerah Cempaka, Landasan Ulin Guntung Payung, baik itu barang-barang yang berharga maupun barang-barang yang harus diselamatkan,” katanya.
Banjir tidak hanya merusak beberapa infrastruktur jalan di Kota Banjarbaru, melainkan juga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Dampak tersebut dirasakan oleh warga Kampung Iwak Kelurahan Mentaos, yang merupakan peternak ikan. Mereka mengaku merugi, karena kolam-kolam ikan mereka meluap, sehingga gagal panen.
Langkah awal dalam evaluasi penanganan banjir ini, Pemerintah Kota Banjarbaru mengajak Forum RT/RW se-Kota Banjarbaru, untuk menggelar kerja bakti bersih-bersih drainase dan sungai pada Jumat (8/7). ril/dio
