BANJARMASIN – Pembangunan kawasan tembus Mantuil Banjarmasin Selatan, yang dirancang menjadi Kawasan Industri Terpadu (KIT) terus digenjot.
Selain pembenahan pelabuhan, menyiapkan lahan untuk pengembangan kawsan industri dan pergudangan, Mantuil dan sekitarnya harus menyesuaikan dengan pembangunan fisik seperti jalan dan jembatan. Meski demikian, masih ada beberapa jembatan yang ukurannya di bawah standar karena masih berupa jembatan kayu.
Direncanakan, mulai tahun 2023 beberapa jembatan di kawasan tersebut akan diganti dengan jembatan permanen. Salah satunya jembatan tembus Mantuil yang menjadi prioritas perbaikan.
“Salah satunya jembatan tembus mantuil yang masih ada dari kayu ulin akan dibangun permanen,” ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi.
Selain dibangun beton permanen, jembatan juga dirancang melengkung seperti jembatan di Banjarmasin umumnya, serta dibangun kembar seperti Jembatan Sulawesi.
Saat ini, sudah memasuki tahap pendataan rumah warga yang akan dibebaskan, karena fisik jembatan dibuat lebih lebar. “Karena dibangun kembar, maka akan ada pembebasan rumah warga sepanjang 15 meteran,” kata politisi PAN tersebut.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Banjarmasin melalui Kabid Jalan dan Jembatan, Dedy Hamdani mengatakan, pembangunan jembatan tembus Mantuil merupakan sinergitas pembangunan kawasan mantuil yang dikembangkan menjadi kawasan industri terpadu.
“Apalagi jembatan itu kayu dan berada di jalur utama maka bisa dibilang urgent dalam aktivitas keluar masuk menuju pusat kota Banjarmasin,” katanya.
Menurutnya, rencana itu masuk sebagai program prioritas PUPR tahun 2023. “Sekarang masuk dalam proses pendataan pembebasan rumah sepanjang 15 meter. Rencananya tahun 2023 bisa dibebaskan dan tahun 2024 dibangun,” kata Dedy. Via