BANJARMASIN – Keseruan mewarnai kegiatan khitanan massal gratis ke-16 di Masjid Al Muhajirin Banjarmasin (2/7). Sejumlah anak yang akan dikhitan menangis sekeras-kerasnya, menjadi pemandangan menarik dan mengundang senyum bagi orangtua yang mendampinginya.
Betapa tidak, mereka menolak dikhitan seraya meneriakan berbagai ungkapan yang terdengar menggelikan. “Ulun kada handak mati,” teriak seorang anak sambil dipeluk sang ibu untuk menenangkannya.
Salah seorang pengurus masjid Al Muhajirin, Sutata mencoba menenangkan dengan memegangi tubuh sang anak. Namun, sang anak justru makin meronta sehingga proses khitanan pun ditunda beberapa saat.
Tapi, ada juga anak yang dengan mudah menjalani proses khitanan. Si anak justru tampak santai, sambil asyik memainkan gawainya.
Khitanan rutin setiap tahun di masjid terbaik se Indonesia, untuk kategori Masjid Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, kali ini hanya dibatasi sebanyak 50 orang peserta, yang berasal dari berbagai penjuru Kota Banjarmasin.
Ketua Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin, Dr M Arif Budiman menjelaskan, khitanan pada tahun 2022 ini merupakan gelombang kedua, setelah gelombang pertama pada Ramadan yang lalu.
“Alhamdulillah kegiatan khitanan massal ke-16, yang juga digelar bersamaan dengan pemeriksaan mata gratis di Masjid Al Muhajirin Banjarmasin (2/7) berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Kegiatan kali ini didukung oleh 16 tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Islam Banjarmasin (RSIB), puskesmas, dan juga mahasiswa/i Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, yang selama ini memang secara rutin bekerja sama dengan Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin Banjarmasin dalam melaksanakan kegiatan khitanan massal.
Peserta khitanan massal gratis ke-16 ini mendapatkan fasilitas berupa sarung, peci, uang saku, piagam dan bingkisan.
Arif Budiman menyampaikan, Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin sejak awal berdirinya telah berkomitmen menjadikan masjid bukan hanya sebagai pusat kegiatan ibadah dan dakwah, tapi juga sebagai pusat kegiatan umat, termasuk kegiatan sosial, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain.
Dalam bidang kesehatan, masjid telah rutin mengadakan khitanan massal 3 kali setahun, donor darah 5 kali setahun, pemeriksaan kesehatan tiap Ahad pagi 2 kali sebulan, serta penyuluhan kesehatan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan, mulai dari tenaga kesehatan, Optik Al-Hidayah, para donatur, dan segenap panitia yang telah bekerja keras. “Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda. Jazakumullahu khairan katsiran,” ujarnya.
Sementara, Drs Slamet Rosyadi, Ketua PCM Banjarmasin 13 menyampaikan bahwa khitanan massal yang rutin diadakan oleh Muhammadiyah, meskipun selalu gratis, tapi tetap dilaksanakan secara profesional sesuai standar medis.
“Kepada anak-anak dan orangtuanya, saya minta agar setelah dikhitan anak-anak menjadi lebih rajin dan menjaga kewajiban shalatnya,” pesannya. mhd