Kesemutan mungkin saja terdengar sepele. Siapa pun bisa mengalami kesemutan yang datang tiba-tiba. Namun, jangan tenang dulu, kesemutan bisa jadi salah satu sinyal yang menandakan adanya masalah kesehatan. Kesemutan bisa menandakan bahwa Anda mengalami penyakit neuropati atau kerusakan saraf tepi yang cukup serius.
Dokter sekaligus Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Indonesia, Manfaluthy Hakim mengatakan bahwa gangguan kesemutan tak bisa disepelekan, apalagi dibiarkan begitu saja.
“Jika Anda mengalami kesemutan, harus waspada. Apalagi jika kesemutannya terjadi terus-menerus dan tiba-tiba,” kata Manfaluthy dalam acara Neurobion – Press Conference Neuropathy Awareness Week 2022, beberapa waktu lalu.
Penting untuk Anda mengetahui beda kesemutan biasa dengan kesemutan sebagai tanda penyakit neuropati.
1. Kesemutan biasa
Kesemutan biasa umumnya terjadi jika Anda terlalu lama duduk bersila atau melipat kaki hingga melipat tangan. Bagian tubuh tersebut akan terasa kebas sebagai efek dari posisi tubuh yang tidak berubah cukup lama.
“Misalnya Anda ikut pengajian atau sedang berkumpul, duduk-duduk bersila setengah jam, kaki bisa terasa kebas. Ini namanya kesemutan biasa. Tidak ada masalah kesehatan serius,” kata Manfaluthy.
Kondisi kesemutan ini juga bisa segera hilang ketika Anda mengubah posisi tubuh.
2. Kesemutan neuropati
Kesemutan neuropati bisa muncul tiba-tiba meskipun kaki atau tangan tidak terlipat atau melakukan gerakan. Kesemutan neuropati bahkan bisa muncul seketika di tengah kegiatan, saat tidur, saat berjalan, atau bahkan saat sedang diam.
“Kesemutan ini juga intensitasnya lebih sering muncul dan sulit dihilangkan,” katanya.
Jika Anda sudah bisa membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan neuropati, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul tanda-tanda kesemutan yang cukup berbahaya.cnn-i/ron