
BANJARMASIN – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Yani Helmi minta Pertamina bertanggungjawab turun langsung ke SPBU memantau pelaksanaan pemberlakuan penggunaan My Pertamina untuk dapat membeli Solar dan Pertalite.
Pasalnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga mengumumkan akan melakukan uji coba pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan mewajibkan pembelian Pertalite dan Solar untuk mendaftarkan diri di MyPertamina mulai 1 Juli 2022. Kota Banjarmasin termasuk salah satunya.
“ Jujur saya melihat ini secara luas,hari ini hampir 60 negara secara ekonomi rontok dan Indonesia terimbas mahalnya minyak bumi yang berakibat dengan BBM kita ada sekitar Rp 500 triliun untuk subsidi,disini pemerintah membuat aplikasi My Pertamina ini mendadak saya saja terkejut seharusnya jangan dulu lah harus ada sosialisasi 1 sampai 2 bulan,infrastruktur harus cukup dulu seperti Internetnya,”ujar Yani Helmi yang biasa disapa Paman Yani ditemui di gedung DPRD Kalsel di Bamjarmasin,Kamis (30/6).
Katakanlah ini kenapa pakai aplikasi merepotkan,tapi masyarakatkan tidak semuanya paham internet.Maksud dan tujuan pemerintah bagus membantu ekonomi rakyat yang ada di bawah ini supaya bisa membeli BBM yang murah,tapi infrastruktur internet dulu.
“Saya tidak mau saat di SPBU menggunakam aplikasi My Pertamina kelamaan itu,selama ini di SPBU dilarang menggunakan handphone aturan itu yang rancu.Saya hanya bisa minta aparat kepolisian dan Pertamina mengawasi SPBU agar tidak terjadi keributan. Jangan sampai ribut-ribut di depan kantor DPRD Kalsel lagi,sementara ini kebijakan pemerintah pusat,” tandasnya.
Pesan kepada pemerintah pusat sebelum melaksanakan sesuatu tolong di sosialisasikan dulu, infrastrukturnya di cukupi,SDM di SPBU diberi pembelajar teknis dilapangan jangan sampai menimbulkan ketidak nyamanan di masyarakat.
“Saya minta pihak keamanan,pihak Pertamina ada di SPBU karena pemberlakuan My Pertamina sejak tanggal 1 Juli 2022,jangan sampai terjadi penumpukan,” tegasnya.
Susanto August Satria, Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengatakan besok kan masih tahap sosialisasi,silakan masyarakat yang akan membeli BBM seperti biasa. Tidak ada larangan ke masyarakat untuk tidak boleh beli BBM. Silakan membeli.
“Bagi yang merasa berhak kendaraannya mengonsumsi BBM Subsidi silakan mendaftarkan kendaraannya ke website yang disediakan, jika sudah dicoba dan mempunyai kendala maka silakan datang ke klinik helpdesk yang disediakan SPBU,” ujarnya.
Gunanya mendaftarkan kendaraan adalah untuk melindungi konsumen yang berhak membeli BBM Subsidi dari konsumen yang tidak berhak. “ Membeli dengan bijak sesuai kebutuhan dan spesifikasi kendaraan,” tambahnya.rds