MARTAPURA – Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Erwin Dwiyana saat Memaparkan Gernas BBI Tahun 2022 via zoom meeting, Selasa (28/6).
Dikatakan, merujuk pada pasal 3 Keppres Nomor 15 tahun 2021 program Gernas BBI Kalsel tahun 2022 akan fokus pada pencapaian jumlah UMKM yang masuk dalam ekosistem digital dan peningkatan jumlah transaksi produk lokal (melalui e-commerce dan marketplace).
Sementara di Command Center Manis, Sekda Banjar HM Hilman didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar I Gusti Made Suryawati mengikuti rapat koordinasi tersebut. Menurut Hilman, even Gernas BBI ini sangat menarik dimana lokasi pelaksanaannya adalah di Kalsel. Ia menyebut Kabupaten Banjar siap berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan tersebut.
Senada Kepala DKUMPP Banjar I Gusti Made Suryawati mengatakan, pihaknya akan mempromosikan produk unggulannya, dimana Kabupaten Banjar terkenal dengan Kota Intan yaitu batu mulia dan permata.
Selain itu juga hasil kerajinan, sasirangan, air guci serta produk olahan UMKM berbahan dasar ikan seperti abon, kerupuk dan makanan dari ikan yang tentunya sudah memiliki Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) berdedikasi HALAL yang sudah dikemas sehingga aman untuk dikonsumsi dan layak dipromosikan bahkan dipasarkan.
Diketahui, Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia diluncurkan oleh Presiden RI Jokowi pada 14 Mei 2020. Adapun tema Kampanye Puncak Gernas BBI “Jelajahi Warna Warni Kalimantan Selatan” yang akan dilaksanakan pada 22-24 Juli 2022 di Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin.
Dimoderatori Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Sartin, rakoor ini juga diikuti oleh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dan beberapa pihak pendukung diantaranya Bank Indonesia (BI), Pertamina dan Telkom serta unsur media.dio/rds
