RANTAU,- Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM membuka secara resmi rembuk stunting tingkat kabupaten Tapin yang digelar secara hybird offline dan online dan diikuti 12 kecamatan di kabupaten Tapin, Selasa (21/06) bertempat di gedung Galuh Bastari kawasa RTH Rantau Baru.
Rembuk stunting dihadiri Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SiP, Wakil Ketua 1 TP PKK Hj Mustaidah, Forkopimda, pimpinan SOPD, perwakilan pimpinan BUMN dan BUMD, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan perusahaan dilingkungan Pemkab.Tapin, jajaran TP PKK, instansi dan lembaga terkait lainnya serta 75 perwakilan desa lokus stunting di kabupaten Tapin.
Rembuk Stunting menghadirkan narasumber Irma Ardani MD M APS dari BKKBN Pusat, Nurul Ahdani SKM MKes dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dan Kepala Bappelitbang Tapin H Zainal Aqli ST MT.
Seperti yang diutarakan Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SiP dalam laporan yang dibacakannya, berdasarkan laporan status gizi Indonesia, prevalensi balita stunting di kabupaten Tapin sebesar 33,5% atau nomor 2 tertinggi di Kalsel dari angka prevalensi di Kalsel sebesar 30 sampai 39%.
Oleh karena itulah rembuk stunting ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten Tapin dalam upaya percepatan percapaian target prevalensi stunting sesuai RPJM tahun 2020 s/d 2024 menjadi sebesar 14%.
Rembuk Stunting ini, dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting dengan melibatkan semua pihak termasuk SOPD penanggung jawab layanan bersama sektor lembaga non pemerintah, dunia usaha dan lapisan masyarakat guna peningkatan drajat kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas manusia secara efektif, efisien dan terkoordinasi dengan baik seluruh lintas sektoral termasuk organisasi masyarakat dan organisasi profesi.
Untuk diketahui yang menjadi lokus stunting tahun 2023 di kabupaten Tapin terdapat 75 desa dan kelurahan dari 135 desa dan kelurahan yang ada di Tapin.
Sementara itu Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM mengatakan, rembuk stunting tingkat kabupaten Tapin dalam rangka tindak lanjut pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan stunting di kabupaten Tapin yang mana tujuan dilaksanakannya rembuk stunting ini kita dapat menyusun langkah – langkah dan program pencegahan stunting bersama lintas sektor terkait.
Penanganan stunting harus dilakukan oleh semua pihak dalam meningkatkan gizi anak – anak terutama menjaga kesehatan ibu hamil.
Dunia usaha diharapkan dapat terlibat, dalam membina masyarakat diwilayah kerjanya masing – masing. Dengan dana CSR diharapkan dapat membantu kesejahteraan masyarakatnya dengan mambantu makanan tambahan untuk anak – anak dan ibu hamil, papar Bupati.
“Melalui rembuk stunting ini diharapkan kita dapat menyusun rencana kegiatan dalam aksi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten Tapin,” katanya.{[her/mb03]}