
BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bersama investor, akan membenahi dan mengembangkan kawasan Wisata Kuliner Mandiri (WKM) yang telah lama mati.
WKM yang berada di tepian Sungai Martapura, memiliki tempat yang unik yaitu berseberangan dengan maskot patung bekantan.
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengaku sudah melihat dan tertarik dengan desain pengembangan kawasan WKM yang ditawarkan investor swasta.
“Secara umum, tadi desainnya saya lihat sangat bagus,” pujinya, saat ditemui di Balai Kota, Kamis (15/6).
Untuk pengembangan kawasan yang memiliki potensial tersebut, Ibnu memang berharap ada investor yang bersedia menawarkan sesuatu yang lebih pada pemko. Dan kali ini, ada investor yang menurutnya berani mengajukan perencanaannya.
Dibeberkan Ibnu, rencananya, kawasan yang dikembangkan ada dua. Yakni Kampung Ketupat, dan kawasan Kota Lama yakni WKM tadi.
Ibnu mengungkapkan, konsepnya juga akan berubah total. Kawasan WKM misalnya, bakal dibongkar total. Akan lebih banyak area terbuka, ada kafe-kafe di sekitarnya. Kemudian dijadikan tempat pelestarian seperti di kota lain. Menyambung kawasan Kota Lama.
Pascapandemi Covid-19, Ibnu mengatakan pembangunan sekarang harus menyesuaikan, seperti sarana ruang publik yang luas. Tempat yang nyaman untuk berinteraksi.
“Jadi tidak seperti yang ada sekarang,” ucapnya.
Ibnu menyampaikan, di mana pun kawasan pinggir sungai sungguh pas dan menarik bagi warga yang hendak bersantai. Dan kawasan WKM mempunyai hal tersebut.
“Persis di seberang maskot patung bekantan. Jadi sangat bagus sekali. Dan kami tertarik sekali gambaran mereka (investor) tentang rencana pengembangan itu,” tekannya.
Disinggung siapa yang nantinya menempati wadah usaha yang disediakan di sana, Ibnu mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada investor.
“Mereka yang nanti merekrut UMKM dan lain sebagainya. Kami prioritaskan mengakomodir UMKM yang ada. Dan tentu akan dikelola secara profesional,” ucapnya.
Pihaknya sengaja meminta untuk dikelola investor. Mengingat SDM pemko terbatas. Lagi pula, tidak seluruh ASN paham dengan bisnis. Jadi dipihakketigakan saja. Dwi