
BANJARBARU – Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono SE hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (TPK2D) di Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru, Kamis (9/6).
Rakor yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Selatan ini, sekaligus Penandatangan Komitmen Kepala SKPD/Instansi Vertikal/Lembaga Masyarakat Kota Banjarbaru ini, dalam rangka peningkatan kualitas tahun 2022.
Konsep pembangunan keluarga yang dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia ini, menggunakan konsep ketahanan keluarga. Yakni yang dimana keluarga mempunyai kemampuan untuk menghadapi perubahan-perubahan masalah dan tantangan.
Sehingga, keluarga dapat berjalan mencapai kesejahteraan dengan terukur dan dapat diuraikan faktor-faktornya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalsel Adi Santoso SSos MSi mengatakan, pelaksanaan Rakor TPK2D ini ada di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
“Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil serta memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia,” katanya.
Adi menjelaskan, dalam konteks pembangunan di Kalimantan Selatan, pembangunan keluarga merupakan salah satu isu tematik dan strategis dalam pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan misi pertama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, berbudi perkerti luhur serta untuk mencapai Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030. Dan, generasi emas pada tahun 2045, sebutnya.
Menurutnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengembangan ketahanan keluarga, adalah diperlukan keterbukaan dan sinergitas seluruh SKPD dalam menangani masalah yang berkembang di Kota Banjarbaru.
Selain itu, kemitraan gender juga sangat diperlukan dalam pembangunan ketahanan keluarga.
Pemerintah Kota Banjarbaru dalam hal ini Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin ditunjuk sebagai lokus kegiatan peningkatan kualitas keluarga pada tahun 2022, imbuhnya.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono saat menghadiri Rakor TPK2D ini mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini tidak hanya rakor semata, melainkan dilaksanakan penandatangan komitmen.
“Harapan kami kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata. Namun, kegiatan ini benar-benar dapat memetakan segala faktor permasalahan di akar atau ujung tombak masyarakat yaitu di lingkungan keluarga,” ucapnya.
Agar ketahanan keluarga dapat terukur dengan jelas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentunya melalui Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, membuat kuisioner dari 24 indikator ketahanan keluarga, sebutnya.
Dari kuisiner tersebut dapat terpetakan dengan jelas beberapa faktor permasalahan dan intervensi apa saja yang harus dilakukan oleh SKPD terkait.
Di akhir rakor dilakukan penandatangan komitmen oleh Kepala SKPD/Instansi Vertikal/Lembaga Masyarakat Kota Banjarbaru, dalam rangka peningkatan kualitas keluarga di Kelurahan Guntung Manggis. ril/dio
