
Jakarta – Anggota DPR Fraksi NasDem Hillary Brigitta Lasut meminta Polda Metro Jaya meninjau kembali hasil seleksi calon bintara bernama Fahri Fadilah Nur Rizki yang dinyatakan gagal akibat buta warna.
Dalam laman instagramnya, Hillary mengatakan terdapat second opinion atau diagnosa pembanding yang bisa dipertimbangkan oleh pihak Polda Metro.
“Tentunya upaya Polda menindaklanjuti perintah supervisi berulang dari Mabes Polri merupakan wujud komitmen seleksi Polri yang presisi,” katanya, Rabu (1/6), yang dikutip cnnindonesia.com.
“Akan tetapi sekiranya second opinion atau diagnosa pembanding dapat dipertimbangkan, masyarakat sangat berharap Fahri dapat kembali bergabung dengan teman-teman seangkatannya yang akan segera pelatihan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Fahri mengaku gagal mengikuti pendidikan sebagai calon siswa bintara Polda Metro Jaya tahun 2021.
Pernyataan itu disampaikan Fahri dalam sebuah video dan viral di media sosial. Bahkan, anggota DPR dari Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut juga turut mengunggah video itu di akun Instagram.
Fahri mengaku sudah lolos seleksi dengan peringkat 35 dari total 1.200 orang. Ia semestinya tinggal berangkat mengikuti pendidikan, namun ia kemudian digantikan oleh orang lain.
Polda Metro Jaya mengungkap alasan Fahri Fadilah gagal pendidikan meski sempat dinyatakan lolos seleksi.
Kepala Bidang Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi mengakui Fahri lolos seleksi 2021 dengan peringkat 35 dari 1.200 peserta.
Fahri yang pernah gagal seleksi 2019 dan 2020 karena buta warna parsial, diduga belajar buku buta warna untuk menguasai warna sebelum tes 2021.
Selanjutnya Fahri memang berhasil dinyatakan lolos. Namun, dalam proses selanjutnya, hasil supervisi ternyata tetap mendeteksi Fahri buta warna parsial sehingga kembali tak bisa melanjutkan pendidikan.web