
MARABAHAN – Salah satu program dari Bank Kalsel adalah membantu dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah akibat dampak pandemic covid-19 selama 2 tahun yang lalu.
Salah satunya adalah mengunjungi Destinasi Wisata Minat Khusus yaitu Pulau Curiak yang terletak di muara Anjir Marabahan Kabupaten Batola.
Dikawasan ini selain banyak ditemui tumbuhan dan pohon mangrove, berbagai fauna dan flora terutama Burung Curiak juga dihuni oleh Hewan Endemik khas Kalimantan Selatan Bekantan.
Kepala Devisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel Suryadi mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program Bank Kalsel dalam turut serta membangun dan mempromosikan wisata daerah terutama dukungan pada Destinasi Wisata Minat khusus Pulau Curiak.
“Sebelumnya kami sudah bekerja sama dengan Sahabat Bekantan sama Ibu Amalia Rezeki dan hari ini kami di ajak untuk melihat langsung tempat konservasi tanaman Mangrove serta hewan endemik Kalimantan yaitu Bekantan,”ujarnya,Kamis (26/5).
Dia menambahkan bahwa sebagai upaya membangkitkan ekonomi di Kalimantan Selatan terutama potensi wisata daerah, Bank Kalsel akan terus mendukung program-program pemerintah daerah melalui dana CSR Bank Kalsel.
“Dari Bank Kalsel, kami bekerjasama salah satunya dengan Sahabat Bekantan sebagai upaya pengenalan wisata dan juga pelestarian Bekantan. Mudah-mudahan kerjasama ini berlanjut dengan hal lainnya, dan sebagai upaya juga dari Bank Kalsel melalui program CSR dalam mendukung program-program wisata yang dicanangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan,”tutupnya.
Sementara itu, Amalia Rezeki Ketua Yayasan Bekantan Kalimantan Selatan menyambut baik dukungan dari Bank Kalsel dalam upaya pelestarian tanaman Mangrove dan juga hewan Endemik Kalimantan Selatan Bekantan.
“Dalam rangka mendorong pelestarian Bekantan dan juga tanaman Mangrove di Pulau Curiak ini, kami bekerjasama dengan Bank Kalsel berkolaborasi dalam upaya pengembangan ekowisata di Pulau Curiak ini,”ujarnya.
Dia menambahkan bahwa selain itu banyak pihak yang terkait agar pengembangan objek wisata minat khusus ini bisa eksis di masyarakat baik lokal maupun global.
“Selain kita gaungkan melalui promosi, juga ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi, karena pengenalan kawasan mangrove dan habitatnya ini sangat penting dikenalkan kepada masyarakat,”paparnya.
Selain ikon utama yang ikonik dari Kalsel lanjutnya, kawasan ini juga harus dikenalkan bukan saja lokal tetapi juga global atau mancanegara.
“Dengan adanyapengembangan ekowisata ini selain menambah pendapatan pada masyarakat sekitar tetapi juga bisa meningkatkan devisa Negara, karena pengembangan ekowisata khusus memiliki minat yang tinggi khususnya wisatawan mancanegara.”pungkasnya. rds