JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) global masih dalam tren naik meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencabut larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng.
Mengutip tradingeconomics.com, harga PO tercatat 6.372 ringgit Malaysia pada Selasa (24/5). Angkanya melonjak 111 poin atau 1,77 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Pada 23 Mei 2022 atau hari pencabutan larangan ekspor, harga CPO berada di level 6.261 ringgit Malaysia. Angka tersebut melesat 152 poin atau 2,49 persen dari perdagangan hari sebelumnya.
Kendati begitu, harga CPO sudah menyentuh puncaknya pada 29 April 2022, sehari setelah ditetapkannya larangan ekspor CPO di Indonesia. Harga CPO saat itu mencapai 704 ringgit Malaysia, naik 190 poin atau 2,75 persen dari 28 April 2022.
Namun, harga CPO sempat menunjukkan tren penurunan sejak awal Mei 2022 atau setelah Jokowi melarang sementara ekspor CPO.
Rinciannya, harga CPO masih di atas 7.000 ringgit Malaysia pada akhir April 2022. Namun, harga komoditas itu berangsur turun sampai ke level 6.072 ringgit Malaysia pada 19 Mei 2022 dan belum kembali ke area 7.000 ringgit Malaysia.
Sebelumnya, Jkowi melarang ekspor CPO dan turunannya mulai 28 April 2022. Hal ini lantaran stok minyak goreng curah terbatas dan harganya melonjak lebih dari Rp20 ribu per liter.
Namun, pemerintah mengklaim stok minyak goreng curah meningkat dari 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan sejak larangan ekspor CPO diberlakukan. Angka itu melebihi kebutuhan nasional yang sebanyak 194 ribu ton per bulan.
Dengan alasan itu, Jokowi akhirnya kembali membuka keran ekspor CPO mulai 23 Mei 2022. Aturan teknis ekspor CPO diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Keuanga(Kemenkeu). cnn/mb06