JAKARTA – Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyambut baik kebijakan Pemerintah terkait pelonggaran pemakaian masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia semakin membaik.
“Pusat Perbelanjaan menyambut baik adanya pelonggaran atas ketentuan Wajib Masker yang mana hal tersebut menandakan semakin terkendalinya penyebaran wabah COVID-19,” kata Alphonzus.
Menurutnya, dengan semakin terkendalinya penyebaran wabah COVID – 19 maka tentunya diharapkan semakin mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kondisi yang baik ini sekali lagi menjadi bukti bahwa vaksinasi memiliki salah satu peran penting dalam pengendalian penyebaran COVID – 19,” ujarnya.
Sehingga program vaksinasi harus tetap terus didorong sampai dengan semaksimal mungkin, sesuai dengan target yang telah ditetapkan agar supaya Indonesia dapat segera beralih dari pandemi menjadi endemi.
Sementara itu, menurut pengamat, Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira pelonggaran kebijakan penggunaan masker ini pun dinilai sebagai upaya pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi.
“Tahapan pelonggaran masker menunjukkan bahwa saat ini fokus pemerintah adalah mempercepat pemulihan mobilitas masyarakat,” kata Bhima Yudhistira.
Dia menuturkan bila masyarakat mulai beraktivitas di luar rumah secara lebih bebas, maka belanja masyarakat akan naik. Hal ini bisa langsung dirasakan manfaatnya pada sektor ritel dan transportasi. “Kenaikan permintaan bukan saja pada saat lebaran kemarin tapi akan berlanjut sepanjang sisa tahun 2022,” kata dia.
Selama ini pelaku usaha termasuk UMKM sudah menunggu kebijakan pelonggaran seperti diperbolehkannya masyarakat lepas masker di tempat terbuka. Sebab akan mendorong omset mulai bergerak naik dan akan banyak serap tenaga kerja.
Dengan demikian, kata Bhima proyeksi pertumbuhan sektor perdagangan secara umum diperkirakan 5,5 persen – 6 persen (yoy). Selai itu, sektor transportasi pergudangan diperkirakan bisa tumbuh sebesar 16 persen – 18 persen.
Sementara sektor perhotelan perlahan akan membaik dengan okupansi kamar. Sekaligus didorong pendapatan dari acara-acara seperti resepsi pernikahan, expo dan rapat atau MICE. Bhima mengatakan pelaku industri kreatif juga diharapkan turut bergembira, karena konser dan pertunjukkan mulai ramai kembali. “Ini ibarat kemarau 2 tahun dihapus dengan hujan 1 hari. Permintaan secara agregat alami perbaikan,” kata dia.
Di sisi lain, pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan bisa mencapai 6,9 persen. Sebab salah satu pendorongnya yakni kredit konsumsi yang naik 6 persen sampai 6,5 persen di tahun 2022.
Adapun sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka, tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. mdk/mb06
Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia ,