
GUBERNUR Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan Ustadz Abdul Somad (UAS) merupakan seorang ulama panutan dan sudah seperti kerabat sendiri.
“Sebagai seorang ulama panutan, beliau juga sudah seperti sahabat bahkan keluarga saya sendiri,” kata Edy dalam unggahannya di Instagram @edy_rahmayadi, Rabu (18/5).
Menurutnya sikap tawaddu dan keluwesan ilmu yang dimiliki UAS menjadi inspirasi bagi masyarakat agar selalu semangat dalam belajar agama. Serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Edy berharap UAS diberikan umur yang panjang, kesehatan serta kekuatan dalam mengabdikan diri kepada agama, bangsa, dan negara. “Dan senantiasa berada dalam lindungan dan Rahmat Allah, “ bebernya.
Sementara, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah RI masih melihat perkembangan perseoalan tersebut.
“Kita lihat perkembangannya, itu kebijakan atau hukum yang berlaku di Singapura kita tidak tahu aturan bagaimana dan masalahnya apa. Tapi, tentu kita akan mencari tahu karena kedaulatan hukum di suatu negara itu,” kata Mahfud saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (18/5).
“Kita tidak boleh ikut campur, seperti halnya juga Singapura tidak boleh ikut campur hukum di Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Singapura telah mengirim nota diplomatik meminta penjelasan penolakan UAS dan rombongannya.
“KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut,” bunyi pernyataan KBRI Singapura yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (17/5). web
.