BANJARMASIN – Masalah pelayanan air bersih dari PDAM Bandarmasih terus mendapatkan keluhan dari pelanggannya. Setelah warga Tanjung Pagar dan Tanjung Berkat, kini giliran warga Kuin Cerucuk yang mengeluhkan gangguan pelayanan air bersih.
Melalui perwakilannya, sebanyak 13 RT dari 16 RT di Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat, mengadukan keluhan pelayanan PDAM Bandarmasih tersebut ke DPRD Banjarmasin. Mereka menyampatkan leding mati total sejak April lalu.
Pengaduan secara resmi tersebut disampaikan Ketua RW 01 Kuin Cerucuk Banjarmasin Barat Ahmad Husein dan diterima Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin M Yamin.
Menurut Ahmad Husein, selain ke kantor para wakil rakyat kota ini, aduan juga telah disampaikan kepada pihak PDAM Banjarmasin dengan harapan dapat ditindaklanjuti segera.
“Sudah sangat lama air leding tak menetes sedikit pun mulai dari siang hingga dinihari,” jelasrnya, saat berada di gedung dewan, Selasa (17/5).
Husein sempat mengira bahwa air tak mengalir karena terjadi kerusakan atau kebocoran pada pipa di rumahnya. Bahkan dia juga sempat melaporkan gangguan distribusi air ledeng ini ke PDAM sebelum bulan April.
“Saat itu langsung ditindaklanjuti, namun hanya sekitar dua minggu, air malah tidak mengalir sama sekali,” ujarnya.
Kondisi tersebut ternyata dialami hampir seluruh warga di wilayah Kuin Cerucuk. “Hampir semua RT di Kuin Cerucuk terjadi kelangkaan air bersih meskipun sudah dibantu pompa air. Saya jadi mikir apakah benar tekanannya yang dikurangi atau memang tidak ada airnya,” tuturnya.
Selain itu, selama air tidak mengalir tagihan pembayaran juga tidak relevan. Air tidak mengalir namun tagihan tetap dikenakan pembayaran sebesar 5 kubik pemakaian.
Ia mengatakan, selama berminggu-minggu warga juga terpaksa mengeluarkan uang simpanan untuk membeli air dirigen atau air galon untuk keperluan memasak. “Untuk wilayah Kuin Cerucuk selama ini tak pernah mendapatkan kiriman air tangki gratis PDAM,” katanya.
Menanggapi ini, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin M Yamin mengatakan, laporan warga ini menjadikan dasar bagi DPRD Kota Banjarmasin untuk menindaklanjuti hingga tuntas.
“Surat ini juga akan diteruskan lagi kepada Ketua DPRD serta Komisi II sebagai leading sector pengawasannya,” katanya.
Menurut Yamin, keluhan masalah air bersih ini sudah dialami warga Banjarmasin Barat sejak satu bulan, sehingga semestinya dilakukan kunjungan ke lapangan bersama pihak PDAM untuk mendengarkan langsung keluhan warga yang setempat.
Menurutnya lagi, perlu diketahui juga seringnya terjadi distribusi air bersih yang sering macet hingga mati total sehingga dapat ditemukan permasalahan dan solusi agar tak terjadi berulang di wilayah lainnya.
“Kalau masalah pipa maka segera dilakukan perbaikan, namun jika masalah pipa masuk angin ataupun masalah lain haruslah dilakukan penjelasan langsung kepada warga,” kata Yamin.
Ia pun berpendapat, perlu dievaluasi juga kinerja dari manajemen PDAM. “Jikalau ini karena manajemen yang kurang bagus, maka terserah pimpinan daerah atau walikota untuk mengevaluasi atau meminta mundur jajaran manajemen, karena dinilai mampu mengatasi masalah krisis air tersebut,” tutur Yamin. Via