SIAPKAN SAPI KURBAN – Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia kini bergerak cepat mengkoordinasikan seluruh anggotanya mendukung upaya mengendalikan dan mencegah penyebaran PMK, sebagai upaya mempersiapkan secara maksimal pasokan untuk ibadah Hari Raya kurban.
JAKARTA – Zabidi, pengusaha sapi ternak di Depok, Jawa Barat mengaku cuan alias mendapat untung dengan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang mewabah di Indonesia pada beberapa waktu terakhir.
Pasalnya, wabah tersebut membuat pasokan sapi dari daerah tidak bisa masuk ke Jakarta, Bogor, pok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Padahal pada saat bersamaan, permintaan sapi meningkat untuk konsumsi harian masyarakat dan jelang Idul Adha yang jatuh pada 9 Juli mendatang.
Tapi, stok di Jabodetabek, termasuk yang dimilikinya terbatas. Alhasil, harga jual sapi pun meningkat sejak wabah merebak.
“Sekarang harganya naik dari sebelumnya berkisar Rp18 juta menjadi Rp20 juta per ekor,” ungkap Zabidi.
Sementara penjualan meningkat dari biasanya sekitar 5-10 ekor sapi per pemesanan menjadi 10-20 ekor sapi per pemesanan. Dari sini, Zabidi memperkirakan keuntungan bakal naik sekitar 10 persen dari periode jelang Idul Adha pada tahun lalu. “Seumur-umur baru sekarang naik tinggi begini,” imbuhnya.
Di sisi lain, menurutnya, permintaan meningkat karena kebutuhan sapi kali ini banyak untuk kurban. Tapi, pemenuhannya tidak bisa menggunakan sapi impor, melainkan dengan sapi lokal, termasuk yang ia jual.
Hanya saja, sambungnya, wabah PMK saat ini membuat pembeli kerap meminta kejelasan surat kesehatan sapi. Kendati begitu, ia merasa tidak repot karena biasanya memang sapi yang ia jual mengantongi surat kesehatan dari dinas terkait.
“Sebenarnya selalu ada suratnya, tapi karena sekarang pada cemas, jadi mereka minta kepastian saja,” jelasnya.
Berbeda dengan Zabidi, Ketua Umum Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPD) Asnawi justru mengatakan harga daging sapi belum meningkat pada saat ini. “Harga belum berpengaruh, masih sama, karena pasokan masih cukup,” ujar Asnawi.
Tapi, Asnawi memperkirakan harga bakal segera naik. Apalagi jika pasokan sapi terus menyusut di sejumlah daerah hingga jelang Idul Adha.
“Tapi in kan mau hari raya kurban, artinya permintaan akan meningkat. Dengan adanya Jawa Timur, salah satu lumbung ternak terbesar di Indonesia, kena wabah PMK, ini tampaknya akan ada kekurangan stok. Sesuai supply and demand, berarti akan ada kenaikan yang cukup lumayan,” jelasnya.
Proyeksinya, harga daging sapi akan naik berkisar 20-30 persen ke depan. Sementara saat ini, harga daging sapi masih berkisar Rp130 ribu per kilogram. Artinya, harga daging sapi bisa tembus ke kisaran Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per kg ke depan.
Sebelumnya, PMK mewabah di sejumlah daerah di Indonesia. Akibatnya, pengiriman sapi dari daerah tidak bisa dilakukan. cnn/mb06