JAKARTA – Pada akhir pekan ini, rata-rata harga minyak goreng curah di Jakarta terpantau masih di angka Rp 19 ribu per kg. Nilai jualnya memang telah menurun dibanding beberapa hari selepas Lebaran 2022, yang sempat tembus lebih dari Rp 21 ribu per liter di pasar tradisional.
Mengutip data infopangan.jakarta.go.id, Minggu lalu, minyak goreng curah di DKI Jakarta dibanderol pada kisaran harga rata-rat Rp 19.178 per kg. Itu turun 115 per kg dibanding sehari sebelumnya.
Minyak goreng curah termahal dijual di Pasar Kebayoran Lama seharga Rp 23 Ribu per kg. Sedangkan harga jual termurah berada di Pasar Jembatan Lima, Rp 17.000 per kg.
Kondisi sedikit berbeda dialami minyak goreng kemasan yang dijual di pasar ritel seperti Alfamart dan Indomaret. Meski masih bertengger di kisaran Rp 22-26 ribu per liter, namun harganya cenderung alami penurunan.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengeluhkan kondisi bahan pangan yang melambung dan tak segera turun meskipun Lebaran telah usai. Bahkan harga minyak goreng curah maupun kemasan masih mahal meskipun telah ada berbagai kebijakan.
Said Iqbal mengatakan, penurunan harga minyak goreng akan menjadi salah satu tuntutan yang akan diserukan dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan DPR RI Sabtu.
Aksi demo ini merupakan rangkaian peringatan hari buruh internasional atau May Day yang seharusnya jatuh pada 1 Mei 2022.
“Turunkan harga bahan-bahan pokok terutama minyak goreng kemasan masih mahal, minyak goreng yang sudah disubsidi pemerintah juga masih mahal juga bahan pokok lainnya,” katanya.
Selain itu, ia juga menegaskan menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite. Lalu, ia pun menolak rencana kenaikan LPG subsidi 3 kilogram. “Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia juga menolak rencana kenaikan BBM pertalite dan LPG 3kg,” katanya. rep/mb06