KOTABARU – Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Syairi Mukhlis menganggapi keluhan petani kelapa sawit yang kesulitan menjual tandan buah segar (TBS), akibat grup Sinarmas tidak menerima hasil buah dari petani.
“Berdasarkan pengumuman yang disampaikan pihak managemen Sinarmas Group, penampungan milik mereka saat ini dalam kondisi penuh, jadi pihaknya tidak bisa menerima hasil panen dari petanai,” katanya, Senin (16/5).
Menurutnya, hal ini sangat merugikan petani kelapa sawit, karena mereka tidak bisa menjual buah ke pabrik.
Ia mengungkapkan, ada beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang melayani pembelian TBS dari petani swadaya, namun antrean masuk ke PKS tersebut cukup panjang, sehingga mengganggu aktifivas para petani.
Melihat kondisi tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan pimpinan Sinarmas Group Wilayah Kalsel. “Manajemen mengaku kondisi penampungan tangki crude palm oil (CPO) yang disampaikan ke kami sementara full, jadi tidak bisa menampung lagi,” ujarnya.
Syairi Mukhlis juga berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Kotabaru dan Provinsi Kalsel, untuk mencari solusi yang harus diambil agar masalah tersebut terselesaikan.
Dari hasil koordinasi, Dinas Perkebunan Kalsel sudah memanggil seluruh PKS yang ada, dan langsung melakukan rapat kerja, namun hingga saat ini belum ada informasi yang disampaikan. Ant