Cuaca panas yang melanda Jakarta dan sekitarnya membuat banyak orang merasa gerah. Tak ayal, banyak orang berbondong-bondong meminum air es.
Namun, apakah terlalu banyak mengonsumsi minuman dingin bisa berdampak pada tubuh?
Dokter gizi RSCM Inge Permadi mengatakan minum air es tidak akan bermasalah bagi tubuh. Air yang diminum akan ditampung dahulu di lambung. Sebelum dialirkan ke seluruh bagian tubuh, suhu air akan disesuaikan dengan suhu tubuh.
“Air itu ketika masuk ke dalam saluran cerna ditampung dulu di dalam lambung. Setelah itu baru dialirkan pelan-pelan dan itu sudah disesuaikan dengan tubuh. Jadi enggak ada pengaruh dari suhu,” ujar Inge kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/5).
Meski air es tidak langsung memengaruhi kondisi tubuh, namun beberapa orang bisa mengalami batuk saat minum es. Hal itu disebabkan karena kondisi tubuh yang alergi terhadap cuaca dingin.
Inge mengatakan, air es mempengaruhi saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Rasa dingin bisa merangsang paru-paru pada sebagian orang sehingga menyebabkan batuk.
Tak ada pula batasan mengonsumsi air es, selama yang diminum adalah air putih tanpa campuran lain. Air es dapat berbahaya bagi tubuh bila mengandung gula berlebih.
“Ada orang yang metabolismenya tinggi banget atau kerjanya di tempat yang panas, jadi dia lebih memilih minum yang dingin. Jadi enggak ada batasannya selama benar-benar air putih,” ujar Inge.
Hal senada juga disampaikan ahli gizi Irtya Qiyamulail.
Ia mengungkapkan, saat mengonsumsi air es, yang perlu diperhatikan adalah kandungan gula di dalamnya. Konsumsi gula harus dibatasi maksimal 4 sendok makan atau 50 gram dalam sehari.
Selain kandungan gula, kebersihan dari es batu yang dikonsumsi juga harus diperhatikan.
“Perlu diperhatikan kebersihan dari es batunya untuk menghindari masalah kesehatan pencernaan, karena ada beberapa kejadian ditemukan pembuatan es batu menggunakan air yang mentah,” ujar Irtya kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/5).web/ron