
Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan ada temuan 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius di wilayah Ibu Kota.
Namun demikian, menurutnya, hal tersebut masih dalam proses penyelidikan secara epidemiologi.
“Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut. Namun demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/5), yang dikutip cnnindonesia.
Di sisi lain, ia berharap bahwa temuan 21 kasus dugaan ini tidak terkait hepatitis akut.
“21 ini sedang dalam proses penanganan dan penyelidikan. mudah-mudahan tidak terkait dengan hepatitis akut, itu harapan kita bersama,” paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan sebanyak 15 anak di Indonesia terjangkit virus hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya.
Penyebaran virus itu dilaporkan terjadi di sejumlah provinsi Indonesia, mulai dari DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit hepatitis akut misterius. Gejala dari pasien terlapor berupa urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, kulit menguning, dan demam tinggi.
Kasus hepatitis akut misterius di Indonesia menyebabkan setidaknya enam anak meninggal dunia. Dari keenam kasus tersebut tiga kasus meninggal ditemukan di DKI Jakarta, satu di Tulungagung, satu di Solok, dan yang terakhir ini di Medan.
Tiga kasus kematian di DKI Jakarta dilaporkan dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di Rumah Sakit. Ketiga pasien anak tersebut masing-masing berusia dua tahun, delapan tahun, dan 11 tahun.web