
Pada hakikatnya, aspek berbicara merupakan salah satu aspek perkembangan seorang anak yang dimulai sejak lahir. Tahapan ini merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan sejak dini karena dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan perkembangan seorang anak.
Manusia dapat melihat bahwa kemampuan berbicara (communicative competence) seorang anak dengan anak yang lain berbeda-beda. Ada anak yang mengalami perkembangan berbicara dengan cepat dan ada pula yang mengalami keterlambatan perkembangan berbicara. Seorang anak dianggap memiliki kemampuan berbicara yang baik jika dapat membuat bunyi atau suara yang sesuai dengan tingkat usianya. Sebaliknya, jika perkembangan berbicara secara signifikan berada di bawah rata-rata anak seusianya maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay.
Speech Delay atau keterlambatan bicara merupakan istilah umum merujuk pada proses keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Beberapa orang tua menganggap speech delay sebagai kondisi normal atau hal yang biasa dialami dalam proses tumbuh kembang anak. Padahal terlambat bicara jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan rujukan ahli bisa menjadi satu gangguan serius pada anak.
Psikiater anak dr. Anggia Hapsari, SpKJ dari dini.id mengatakan, kurangnya pemahaman dan perhatian serius dari orang tua mengenai kondisi speech delay pada anak dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak di tahap selanjutnya. Menurutnya, orang tua perlu mendeteksi sedini mungkin pada saat usia 12-13 bulan dan pada umur itu setidaknya anak mengucapkan tambahan satu sampai dua kata selain ma-ma atau da-da.
Perlu adanya perhatian orang tua dan orang-orang sekitar pada setiap tahapan berbicara anak. Contoh beberapa kewaspadaan yang perlu diperhatikan oleh orang tua atau pengasuh anak antara lain, saat anak berusia 0-6 bulan perlu diwaspadai jika tidak ada babbling dan anak tidak menoleh saat dipanggil namanya dari belakang; saat usia 6-12 bulan waspadai jika anak tidak menunjuk dengan jari pada usia 12 bulan dan ekspresi wajah yang kurang; saat usia 12-18 bulan waspadai bila tidak ada kata yang berarti saat usianya 16 bulan; serta saat usia 18-24 bulan orang tua perlu waspada jika tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti oleh orang sekitar.
Keterlambatan bicara atau (speech delay) pada anak dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1) Speech delay fungsional, yaitu keadaan dimana gangguan ini tergolong ringan dan biasanya terjadi karena kurangnya stimulus atau pola asuh yang salah 2) Speech delay non-fungsional, yaitu keadaan dimana gangguan ini merupakan sebuah akibat karena adanya sebuah gangguan bahasa reseptif, seperti autism atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dialami oleh anak.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan orang tua untuk mengatasi speech delay pada anak.
Pertama, sering mengajak berbicara/mengobrol dengan anak. Cara ini merupakan cara yang efektif diterapkan bagi orang tua untuk melatih kemampuan berbicara anak. Hal ini bisa dilakukan sejak anak pada usia bayi. Selalu ajak buah hati mengobrol kapanpun dan dimanapun. Contohnya seperti mengajaknya untuk menyebutkan nama-nama benda yang dilihat, tebak warna, dan lain-lain. Kedua, membacakan cerita. Salah satu cara mengatasi speech delay pada anak dapat dilakukan dengan membacakan cerita atau dongeng yang dilengkapi gambar-gambar menarik. Hal ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya imajinasi dan menambah kosakata anak.
Ketiga, batasi penggunaan gadget. Seiring perkembangan teknologi, terkadang gadget menjadi benda yang sulit sekali dipisahkan dari anak. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat menurunkan kemampuan bicaranya. Menurut para ahli, anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gawai dalam bentuk apapun, kecuali untuk tujuan video call atau panggilan video.
Untuk anak yang berusia 2-5 tahun, penggunaan gadget sebaiknya maksimal 2 jam per hari, itu pun harus dibawah pengawasan orang tua. Keempat, konsultasi dengan dokter/tenaga ahli. Ketika anak belum mulai mengoceh atau tidak belum berkata apapun pada usia 1 tahun, sebaiknya bawalah anak ke dokter spesialis anak atau psikolog anak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Itulah beberapa informasi dan penjelasan lengkap mengenai speech delay yang perlu diketahui. Deteksi dan waspada lebih dini mengenai kecenderungan speech delay tentu menjadi hal yang penting dilakukan untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Gangguan keterlambatan berbahasa yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan anak di masa depan. Selain itu, jangan lupa berikan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang anak. Semoga bermanfaat! Speech Delay