BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor dan istri, Hj Raudatul Jannah membaur dengan ribuan umat muslim di Kota Banjarmasin dan sekitarnya untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Senin (2/5).
Pelaksanaan shalat Idul Fitri yang dimulai sekitar pukul 07.15 Wita itu, bertindak selaku khatib sekaligus imam Guru KH Ahmad Mulkani.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengajak umat muslim pada momentum Idul Fitri ini, digunakan juga untuk menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan.
Paman Birin (sapaan akrabnya) atas nama pribadi dan keluarga, tak lupa menyampaikan maaf lahir dan bathin di hari yang fitrah ini, atas segala kekhilafan yang dilakukannya.
Sebelum mengakhiri sambutan singkatnya, Paman Birin pun sempat melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Turut hadir, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, H Supian HK, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Dr H Muhammad Tambrin, MMPd para Forkompida Kalsel, para Pimpinan SKPD Pemprov Kalsel serta para ulama dan tokoh masyarakat.
KH Ahmad Mulkani dalam khutbahnya mengajak jamaah meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan memperbanyak syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya serta karunia-Nya yang tiada terhingga.
“Idul Fitri secara bahasa kembali kepada kemurnian, kesucian dan semoga dengan kemuliaan, keberkahan bulan suci Ramadhan yang telah kita lalui bersama-sama, dengan amal ibadah yang kita lakukan, dan doa-doa yang kita panjatkan, semoga hari ini kita betul-betul mendapatkan makna Idul Fitri tersebut,” ujarnya.
Saat hari raya Idul Fitri, lanjutnya, Allah SWT menyebarkan malaikat-malaikat-Nya ke setiap negeri. Mereka berdiri di setiap pintu, gang dan kampung serta berseru dengan suara yang didengar oleh semua mahluk ciptaan Allah kecuali jin dan manusia.
“Mereka berkata, wahai umat Nabi Muhammad, keluarlah kalian menuju Tuhan yang maha pemurah, yang memberi balasan yang besar dan mengampuni dosa-dosa yang besar,” ucapnya.
“Hari raya Idul Fitri tidak diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru tanpa cacat, tetapi diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah ibadah dan taat serta bagi orang yang diampuni dosa-dosanya,” bebernya. sal/adpim/ani